Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelopor Usaha Kakao Swasta di NTT

Kompas.com - 25/05/2011, 02:50 WIB

FRANS SARONG

Nusa Tenggara Timur sedang menapaki jalan sebagai salah satu sentra kakao Indonesia. Meski dari sisi produksi baru sekitar 15.000 ton biji kering per tahun, usaha tanaman kakao rakyat di NTT sudah meluas hampir ke seluruh kabupaten dengan areal kebun sekitar 44.527 hektar.

Selain dorongan pemerintah daerah, ada dua tokoh yang berjasa terkait tanaman kakao di NTT. Pertama, Pater Heinnrich Bollen SVD, biarawan Katolik asal Jerman yang mengabdikan diri di Kabupaten Sikka. Dialah orang pertama yang mengenalkan tanaman kakao kepada petani di Sikka pada 1950-an, sekitar 30 tahun sebelum Pemerintah Provinsi NTT gencar mendorong pengembangan tanaman kakao tahun 1980-an.

Pater Heinnrich waktu itu mendatangkan benih kakao dari Pantai Gading. Berkat jasanya, Sikka menjadi sentra utama kakao NTT dengan produksi sekitar 10.000 ton per tahun. Sesuai dengan statusnya sebagai biarawan, usaha kakao di Sikka sepenuhnya misi sosial, bukan bisnis.

Tokoh lainnya adalah Hengky Lianto, warga Kota Kupang yang menjadi pelopor usaha kakao di NTT. Kakek dua cucu ini satu-satunya pengusaha yang menggeluti perkebunan kakao di NTT.

”Tanaman kakao yang berkembang di NTT umumnya perkebunan rakyat. Di luar itu hanya Hengky Lianto yang menggeluti usaha perkebunan kakao kategori PBS (perkebunan besar swasta),” ujar mantan guru Sekolah Menengah Pembangunan Pertanian Boawae, Flores, Raymundus Lema.

Pengakuan senada diungkapkan Yulius Umbu Moto, staf teknis khusus tanaman kakao Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT di Kupang. ”Belum ada investor lain yang mengikuti jejak Hengky Lianto berkebun kakao. Mungkin karena mereka menilai berkebun kakao tak menjanjikan, harus menunggu 5-6 tahun baru mulai berproduksi,” kata Umbu Moto.

Hengky awalnya kontraktor mitra Dinas Perkebunan NTT di Kupang. Salah satu proyeknya adalah pembenihan kakao untuk disebarkan ke sejumlah kabupaten di NTT. Proyek itu secara tak langsung memaksa dia mengirimkan karyawan mempelajari usaha pembenihan dari pusat penelitian kopi dan kakao di Jember, Jawa Timur, tahun 1991.

Orientasi ekspor

Anakan kakao hasil pembenihan Hengky lalu disebarkan kepada para petani, antara lain di Sita, Kabupaten Manggarai Timur, Pulau Flores, dan terus berkembang. ”Rata-rata petani di Sita belum lupa kalau anakan kakao mereka saya yang memasok. Kami menyebarkan anakan kakao itu sampai ke kampung-kampung meski untuk itu kami harus berjalan kaki,” cerita Hengky.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbangan Haji Perdana di Aceh Hari Ini, Kemenhub Lakukan Inspeksi

Penerbangan Haji Perdana di Aceh Hari Ini, Kemenhub Lakukan Inspeksi

Whats New
IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

Whats New
Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Whats New
Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Whats New
Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Whats New
Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Whats New
OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

Whats New
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Whats New
Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Whats New
Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Whats New
BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

Whats New
Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Work Smart
Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com