KOMPAS.com — Dalam jangka waktu lima tahun ke depan hingga 2016, Myanmar bersolek diri untuk menyambut investasi asing. Menurut catatan Xinhua pada Kamis (26/5/2011), Pemerintah Myanmar mematok target pertumbuhan ekonomi di angka 10,5 persen sejak awal tahun fiskal periode yang dimulai sejak April 2011.
Kemudian, sampai dengan Maret 2011, Myanmar sudah menggelontorkan dana 36,05 miliar dollar AS untuk menyedot investasi asing. Pada 1988, Myanmar memang mengadopsi kebijakan ekonomi berorientasi pasar.
Sementara itu, kini ada 31 negara dan kawasan yang berinvestasi di Myanmar. China, termasuk Hongkong, memimpin dengan nilai investasi 15,5 miliar dollar AS. Di posisi kedua adalah Thailand dengan nilai 9,56 miliar dollar AS. Selanjutnya, Korea Selatan (2,915 miliar dollar AS), Inggris (2,695 miliar dollar AS), dan Singapura (1,818 miliar dollar AS).
Sektor-sektor yang menjadi incaran investasi asing adalah energi listrik dengan posisi investasi 14,5 miliar dollar AS, minyak dan gas bumi (13,8 miliar dollar AS), pertambangan (2,8 miliar dollar AS), manufaktur (1,7 miliar dollar AS), serta hotel dan pariwisata (1 miliar dollar AS).