Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbanas Minta Suspensi Wealth Management Tak Terlalu Lama

Kompas.com - 01/06/2011, 10:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) berharap, Bank Indonesia (BI) tak berlama-lama menahan layanan jasa wealth management di perbankan. Sebab, penangguhan alias suspensi layanan jasa pengelolaan kekayaan di bank ini bisa mempengaruhi bisnis bank.

"Kami berharap, BI tidak berlama-lama melakukan suspensi. Sebab, bagaimanapun akan merugikan bank dan bisnis lembaga keuangan lainnya. Tidak ada nasabah baru wealth management juga akan mempengaruhi bisnis manajer investasi, misalnya," kata Sigit Pramono, Ketua Umum Perbanas, Rabu (1/6/2011).

Sedianya, suspensi layanan jasa wealth management akan berakhir 2 Juni 2011. Suspensi dilakukan selama satu bulan sejak 2 Mei 2011 dan perbankan dilarang melayani pemberian jasa wealth management terhadap nasabah-nasabah baru.

Hari ini, BI akan memanggil 23 bank yang memiliki layanan wealth management. BI akan memaparkan hasil evaluasinya apakah layanan wealth management bank akan dibuka kembali atau diperpanjang.

BI sudah mengisyaratkan, bank wajib menyempurnakan standar operasional prosedur (SOP) jasa layanan wealth management masing-masing. Namun, Sigit berpendapat, BI sebenarnya melakukan generalisasi dalam suspensi ini. "Semua bank lantas dianggap bermasalah dan BI melakukan suspensi," imbuhnya.

Sigit bilang, masalah wealth management hanya terjadi pada bank tertentu saja. Dia menilai, problem itu bahkan terjadi bukan pada sistem bank yang bersangkutan melainkan individu alias akibat ulah pelanggaran kode etik salah satu individu bankir.

Sejatinya, bank sentral memang belum mengatur soal wealth management. Selama ini BI menyerahkan masing-masing bank membuat SOP layanan wealth management.

Boedi Armanto, Direktur Pengawas Bank I BI di sela-sela pembahasan kasus Malinda Dee antara DPR dan BI pernah bilang, BI akan meminta bank membuat SOP khusus jika ingin mempunyai layanan bagi nasabah tajir tersebut. Setelah itu, bank wajib mempresentasikannya ke BI kemudian BI menilainya. (Andri Indradie/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com