Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Protes Pabrik Gula Baru

Kompas.com - 01/07/2011, 03:09 WIB

SURABAYA, KOMPAS - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jawa Timur memprotes pembangunan dua pabrik gula di Jatim. Pabrik itu dikhawatirkan digunakan untuk mengolah gula mentah menjadi rafinasi dan bukan tebu rakyat.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jatim Kadar Oesmadi di Surabaya, Kamis (30/6), mengatakan, rencana pemerintah melalui PT Kebun Tebu Mas (KTM), membangun dua pabrik gula, yakni di Kedungpring dan Mantup, Lamongan, tidak murni untuk menyelamatkan petani tebu.

Idealnya, kata Kadar, sebelum membangun pabrik gula, PT Kebun Tebu Mas harus sudah menyediakan perkebunan tebu sehingga pabrik bisa beroperasi. ”HKTI tidak pernah diajak dalam pembahasan terutama menyangkut kapasitas produksi,” katanya.

Menurut Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) PTPN X ini, kekhawatiran HKTI beralasan karena untuk menciptakan lahan baru tidak cukup lima tahun. ”Prinsipnya tidak ada penolakan pembangunan pabrik gula baru, hanya perlu diketahui seberapa banyak tebu rakyat bisa diserap,” ujar Kadar.

Dia mengharapkan, jangan sampai kejadian di Pabrik Gula Cipiring, Jawa Tengah, terjadi di Jatim. Pabrik, yang awalnya diproyeksikan mengolah tebu, ternyata dipakai mengolah gula setengah jadi kemudian diedarkan untuk masyarakat. ”Bahan baku seluruhnya impor berupa raw sugar (gula mentah),” katanya.

Secara terpisah, Direktur Operasi PT KTM Agus Susanto mengatakan, perizinan sudah selesai. ”Pabrik diharapkan beroperasi komersial September 2013 atau April 2014,” ujarnya.

Pembangunan pabrik yang dimulai September mendatang, berlokasi di Kecamatan Mantup dengan lahan 95 hektar. Saat ini, pembebasan lahan mencapai 40 hektar. Pabrik tersebut rencananya berkapasitas 10.000- 12.000 ton per hari.

Agus menyatakan, bahan tebu akan diambil dari tebu sendiri atau tebu rakyat. Apalagi, berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Lamongan, wilayah itu memiliki potensi lahan yang bisa ditanami tebu seluas 30.000 hektar.

Adapun lahan yang dialokasikan untuk PT KTM seluas 18.000 hektar. Selain itu, PT KTM juga akan membeli tebu dari rakyat dengan sistem jual putus.

Dalam pembelian ini, PT KTM menggandeng BRI guna pembayaran tebu petani. Investasi mencapai Rp 2 triliun dan produk berupa gula kristal putih dan produk sampingan etanol.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Jalankan Program Penjaminan Polis, LPS: Tugas Berat

Bakal Jalankan Program Penjaminan Polis, LPS: Tugas Berat

Whats New
Menperin Sebut Dumping Jadi Salah Satu Penyebab PHK di Industri Tekstil

Menperin Sebut Dumping Jadi Salah Satu Penyebab PHK di Industri Tekstil

Whats New
Data Terbaru Uang Beredar di Indonesia, Hampir Tembus Rp 9.000 Triliun

Data Terbaru Uang Beredar di Indonesia, Hampir Tembus Rp 9.000 Triliun

Whats New
Jadi BUMN Infrastruktur Terbaik di Indonesia, Hutama Karya Masuk Peringkat Ke-183 Fortune Southeast Asia 500

Jadi BUMN Infrastruktur Terbaik di Indonesia, Hutama Karya Masuk Peringkat Ke-183 Fortune Southeast Asia 500

Whats New
Mendag Zulhas Segera Terbitkan Aturan Baru Ekspor Kratom

Mendag Zulhas Segera Terbitkan Aturan Baru Ekspor Kratom

Whats New
Manfaatnya Besar, Pertagas Dukung Integrasi Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera-Jawa

Manfaatnya Besar, Pertagas Dukung Integrasi Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera-Jawa

Whats New
Soal Investor Khawatir dengan APBN Prabowo, Bos BI: Hanya Persepsi, Belum Tentu Benar

Soal Investor Khawatir dengan APBN Prabowo, Bos BI: Hanya Persepsi, Belum Tentu Benar

Whats New
Premi Asuransi Kendaraan Tetap Tumbuh di Tengah Tren Penurunan Penjualan, Ini Alasannya

Premi Asuransi Kendaraan Tetap Tumbuh di Tengah Tren Penurunan Penjualan, Ini Alasannya

Whats New
Hidrogen Hijau Jadi EBT dengan Potensi Besar, Pemerintah Siapkan Regulasi Pengembangannya

Hidrogen Hijau Jadi EBT dengan Potensi Besar, Pemerintah Siapkan Regulasi Pengembangannya

Whats New
Rupiah Masih Tertekan, Bank Jual Dollar AS Rp 16.600

Rupiah Masih Tertekan, Bank Jual Dollar AS Rp 16.600

Whats New
Freeport Akan Resmikan Smelter di Gresik Pekan Depan

Freeport Akan Resmikan Smelter di Gresik Pekan Depan

Whats New
Akhir Pekan, IHSG Mengawali Hari di Zona Hijau

Akhir Pekan, IHSG Mengawali Hari di Zona Hijau

Whats New
Ini Kendala Asuransi Rumuskan Aturan Baku Produk Kendaraan Listrik

Ini Kendala Asuransi Rumuskan Aturan Baku Produk Kendaraan Listrik

Whats New
Dokumen Tak Lengkap, KPPU Tunda Sidang Google yang Diduga Lakukan Monopoli Pasar

Dokumen Tak Lengkap, KPPU Tunda Sidang Google yang Diduga Lakukan Monopoli Pasar

Whats New
Bos Bulog Ungkap Alasan Mengapa RI Bakal Akuisisi Sumber Beras Kamboja

Bos Bulog Ungkap Alasan Mengapa RI Bakal Akuisisi Sumber Beras Kamboja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com