Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin dan Pemerintah Bahas Biaya Inspeksi

Kompas.com - 06/07/2011, 11:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kadin Indonesia dan pemerintah sedang membahas batas atas dan bawah biaya pemeriksaan agen inspeksi. Hal ini menjadi penting mengingat harga yang terbentuk berdasarkan business-to-business oleh pihak agen ternyata memberatkan pengguna jasa.

"Ini kami sedang bicara dengan pemerintah. Sebab, ada beberapa komponen harga, yang terkait dengan kenaikan itu, ini sedang dibahas," ujar Ketua Komite Tetap Advokasi Kebijakan Publik dan Otonomi Daerah Kadin Indonesia Eko Budi Santoso kepada Kompas.com via telepon di Jakarta, Selasa (5/7/2011).

Kenaikan biaya pemeriksaan ini dikeluhkan oleh sejumlah pengusaha yang juga anggota dari Asosiasi Perusahaan Jasa Expres Indonesia (Asperindo). Selasa pagi, mereka melayangkan protes terhadap kebijakan agen inspeksi ini, yang salah satunya merupakan kenaikan biaya pemeriksaan dari Rp 60 menjadi Rp 850. Protes ini dilakukan di gudang kargo Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Oleh karena itu, Eko menuturkan, saat ini sedang dilakukan proses tabulasi agar harga bisa diterima oleh pengguna jasa. "Pemerintah memberikan regulated agent (RA) untuk business-to-business. Jadi, itu terserah daripada pelaksana RA-nya kan. Cuma pelaksana RA memberikan tarif segitu kan tidak kondusif buat pengguna jasa. Nah, ini yang sedang kami mau bicarakan dengan pemerintah," ujarnya.

Pembicaraan ini bertujuan menghasilkan batas atas dan bawah dari biaya pemeriksaan. "Sejauh ini belum ada (batas atas dan bawah). Namun, ini tidak mudah karena sekali ditetapkan tidak bisa diubah lagi," katanya, di mana hasilnya ditargetkan akan keluar pada 16 Agustus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com