Saefudin Juhri (35), pedagang bawang merah di wilayah Brebes mengatakan, penurunan h arga bawang merah akibat melimpahnya pasokan. Selain karena sebagian petani bawang di Brebes mulai panen, saat ini Brebes juga mendapat pasokan bawang merah dari Sukomoro, Jawa Timur. Rata-rata setiap hari, sekitar 160 ton bawang dari Jawa Timur masuk ke Brebes.
Kepala Bidang Agribisnis, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Brebes, Gatot Rudiono mengatakan, selain karena panen raya dan masuknya bawang dari Jawa Timur, anjloknya harga bawang merah juga diperkirakan karena masih adanya bawang imp or yang masuk ke Brebes. Padahal biasanya, impor bawang berhenti pada bulan April.
Selama bulan Juli ini, panen bawang merah di Brebes mencapai luas 6.000 hektar, dengan produktivitas sekitar 12 hingga 15 ton per hektar. Ia juga menduga, anjloknya harga bawang merah akibat ulah spekulan bawang.
Menurut dia, pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan membatasi masuknya bawang impor ke Brebes, karena aturan impor ditentukan oleh pemerintah pusat.
Pemerintah juga tidak bisa menindak spekulan, karena belum ada aturannya, serta karena bawang bukan merupakan komoditas strategis. "Untuk menghindari kerugian, petani disarankan menyimpan bawang yang dipanen, untuk dijual pada beberapa bulan ke depan. Bawang panen saat ini masih tahan disimpan hingga dua bulan ke depan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.