Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moody's Tetapkan AS Masih AAA

Kompas.com - 03/08/2011, 08:52 WIB

WASHINGTON, KOMPS.com- Lembaga pemeringkat Moody's Investors Service, Rabu (3/8/2011), menyatakan peringkat utang AS tetap berada pada posisi AAA, setelah ada ketetapan mengenai penghematan anggaran dan penambahan pagu utang. Akan tetapi, Moody's memberikan prospek negatif terhadap utang AS.  

Prospek negatif berarti dalam waktu dekat kemungkinan peringkat akan diturunkan. Penurunan peringkat akan dilakukan jika pemerintah tidak disiplin dalam mengelola fiskalnya atau perekonomian memburuk secara signifikan.  

Penurunan peringkat kredit menyebabkan naiknya tingkat suku bunga yang diminta oleh kreditor. Dampaknya akan cukup besar terhadap perekonomian secara umum. Naiknya tingkat suku bunga berarti pemerintah, perusahaan bahkan perorangan  harus membayar bunga lebih tinggi lagi jika meminjam uang. Moody's belum pernah memberikan peringkat lebih rendah dari AAA kepada pemerintah AS sejak mulai mengamati utang AS pada tahun 1917.  

Sebelumnya, pemeringkat lain, Fitch Ratings menyatakan tindakan Kongres meningkatkan pagu anggaran dan membuat pemangkasan merupakan langkah penting tetapi bukanlah akhir dari sebuah proses.

Fitch berharap akan ada kesimpulan mengenai kajiannya terhadap peringat utang AS ini pada akhir Agustus. Pejabat Fitch menyatakan mereka sedang mengamati perkembangan dan hal-hal yang mungkin akan memperburuk masalah utang pemerintah.  

Menurut Moody's, pemangkasan anggaran sebesar 917 miliar dollar AS dalam 10 tahun serta pembentukan komite kongres yang harus membuat rekomendasi tambahan penghematan sebesar 1,5 triliun dollar AS belum teruji. "Kombinasi pembentukan komite kongres dan mekanisme otomatis untuk mengurangi fiskal belum teruji.  Jika  ada mekanisme baru yang ditetapkan oleh UU Kontrol Anggaran ternyata tidak efektif akan memberikan pengaruh buruk terhadap peringkat," demikian pernyataan Moody's.

Standard & Poor's belum memberikan komentarnya. Menurut S&P, paket penghematan itu seharusnya bernilai 4 triliun dollar AS, untuk mencapai tingkat utang yang dapat dikelola dengan baik. S&P tampaknya merupakan pemeringkat yang paling mungkin menurunkan peringkat kredit AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

    Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

    Whats New
    Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

    Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

    Whats New
    Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

    Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

    Whats New
    Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

    Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

    Whats New
    Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

    Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

    Whats New
    Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

    Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

    Whats New
    Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

    Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

    Whats New
    Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

    Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

    Whats New
    Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

    Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

    Whats New
    MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

    MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

    Whats New
    Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

    Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

    Whats New
    Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

    Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

    Whats New
    Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

    Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

    Whats New
    Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

    Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

    Whats New
    Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

    Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com