Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Frank Swiss Menguat Saat Krisis?

Kompas.com - 13/08/2011, 20:25 WIB

oleh Simon Saragih

Siapa yang memegang frank Swiss dalam setahun terakhir pastilah mengantongi setidaknya keuntungan 30 persen, jika misalnya frank Swiss ditukarkan kembali ke dollar AS.

Frank Swiss adalah salah satu mata uang kuat dunia, disamping dollar Australia, dollar Singapura yang menguat terhadap dollar AS dalam setahun terakhir. Kurs frank Swiss mencapai rekor tertinggi 0,7068 frank Swiss per satu dollar AS pada hari Selasa (9/8/2011).

Namun bagi pengutang dalam denominasi frank Swiss, seperti Hongaria, penguatan frank Swiss menjadi beban tersendiri. Akan tetapi bagi warga Swiss, kenaikan kurs frank menjadi sumber kegembiraan.

Namun demikian tidak selamanya kenaikan kurs, apalagi berlangsung cepat, disambut semua pihak. Kenaikan kurs frank melemahkan daya saing ekspor Swiss jika dijual di AS atau zona euro.

Karena itulah Bank Sentral Swiss mengintervensi pasar dengan tujuan agar frank melemah dan pada hari Jumat (12/8/2011) melemah menjadi 0,77 frank per satu dollar AS.

Lepas dari itu, menarik untuk menelaah sekilas mengapa kurs frank meningkat? Ini adalah buah kebijakan Swiss yang sudah sejak lama ingin menjaga kekuatan frank Swiss.

Warga Swiss tidak heran dengan penguatan mata uangnya, sebagaimana dikatakan Profesor Olivier Crevoisier dari Neuchatel University kepada World Radio Switzerland, 10 Agustus lalu.

Namun semua ini adalah juga buah dari kebijakan ekonomi Swiss, yang tekun mempertahankan daya saing dan kualitas produk-produknya serta menjaga posisi anggaran dan utang nasional dalam posisi yang terkendali.

Hal ini juga tidak lepas dari keberadaan sistem perbankan Swiss, yang ketat menjaga kerahasiaan perbankan, yang membuat warga kaya dunia, termasuk pimpinan Libya Moammar Khadafy menyimpan uangnya di Swiss.

Barangkali jika DPR-RI ingin belajar atau studi banding soal kekuatan mata uang sebuah negara, mungkin Swiss merupakan pilihan studi banding terbaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com