Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Trik Meredakan Hasrat Belanja

Kompas.com - 15/08/2011, 12:43 WIB

KOMPAS.com - Dalam bukunya berjudul Buyology, Truth and Lies About Why We Buy, Martin Lindstrom yang juga berprofesi sebagai ahli marketing mengatakan, selain niat berbelanja, ternyata ada faktor lain yang membuat seseorang belanja lebih banyak. Bahkan membuat Anda mengeluarkan uang untuk barang yang tidak penting sekali pun.

Jangan heran jika kemudian Anda sering kebingungan dan stres memikirkan kemana uang "melayang" setelah belanja. Untuk menghindari hal ini, Lindstrom berbagi triknya untuk Anda:

1. Datanglah dengan perut kenyang
Beberapa penelitian menunjukkan, lapar tak hanya membuat kita membeli makanan lebih banyak, namun juga barang lain seperti pakaian dan aksesori. Sebelum belanja, sebaiknya kenyangkan lebih dahulu perut Anda. Kalau sedang lapar, jauhi butik kesayangan atau tempat belanja yang jadi incaran.

2. Belanja sendiri
Banyak yang bilang, belanja dengan teman atau pasangan akan menghindari Anda belanja lebih banyak, dengan catatan mereka berjiwa hemat. Kenyataannya, belanja bersama mereka justru membuat Anda bingung memilih. Karena bingung memilih, justru Anda akhirnya memilih membelanjakan semua pilihan tadi.

Pergi ke tempat belanja bareng teman atau pasangan juga membuat Anda betah berlama-lama, sehingga memungkinkan Anda belanja lebih banyak.

3. Jauhi mal saat sedih dan senang
Pergi lah belanja saat emosi Anda sedang datar-datar saja. Sekelompok peneliti dari Universitas Harvard dan Stanford, serta universitas lainnya di Amerika menghasilkan penelitian berjudul Misery is not misery. Dikatakan bahwa, bila sedang sedih, seseorang cenderung membeli lebih banyak barang sebagai salah satu cara mengobati perasaan kecewa agar kembali merasa bahagia.

Namun, perasaan senang pun bisa membuat orang mengeluarkan uang lebih. Seperti yang diungkapkan dalam Journal of Consumer Research, perasaan bahagia dan mencintai hidup akan membuat seseorang memilih barangh yang berkualitas bagus, seperti jam tangan atau sepatu bermerek.

4. Berjalan searah jarum jam
Kebanyakan pasar swalayan memiliki pintu masuk di sebelah kanan dan pintu kasir di sebelah kiri. Penataan ini bukan tanpa maksud. Bentuk ruangan yang mengharuskan kita berjalan melawan arah jarum jam ternyata memiliki dampak psikologis, yaitu membuat kita belanja lebih banyak dan betah berlama-lama.

Lindstrom menambahkan, seseorang merasa lebih nyaman jika berjalan melawan arah jarum jam. Sesekali, coba saja, Anda mulai belanja dari sisi sebelah kiri dan berjalan searah jarum jam. Dipastikan jinjingan Anda berkurang dari biasanya.

5. Perhatikan besarnya kantung belanja
Belanja juga butuh strategi. Jangan mengambil troli hanya karena Anda malas menjinjing keranjang belanja. Justru dengan memilih keranjang belanja, terutama jika Anda tak berniat belanja banyak, Anda akan lebih cepat ke kasir. Saat keranjang semakin terisi dan terasa berat, Anda akan tergerak menuju kasir, segera membayar barang belanjaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Whats New
Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Whats New
Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Whats New
Berantas 'Bus Bodong', PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Berantas "Bus Bodong", PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Whats New
Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Whats New
Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com