Menurut Andri Hadi, saat ini diplomasi tidak harus selalu dilakukan oleh pemerintah. "Mmelalui beasiswa ini maka diplomasi juga dilakukan oleh ’people to people’. Jadi persahabatan yang terjalin dalam komunitas ASEAN juga tidak hanya antarpemerintahnya saja, tapi juga seniman dan masyarakatnya," lanjut Andri Hadi.
Andri menambahkan, rencananya jumlah negara penerima BSBI akan ditambah untuk tahun depan. Bahkan, menurutnya, bisa saja negara penerima beasiswa tersebut tidak hanya untuk negara-negara ASEAN saja, tapi merambah ke negara-negara di Eropa, Afrika, dan Amerika.
"Bisa saja tahun depan jumlah negaranya ditambah, misal dari Eropa, Afrika, atau Amerika. Namun, saat ini kami masih meninjau negara mana kira-kira yang punya minat tinggi terhadap batik," tuturnya.
Peninjauan ini juga, kata dia, dilakukan lewat pengamatan tingkat daya beli suatu negara terhadap batik.
Terkait masalah hak cipta dan pengakuan atas batik, Andri menuturkan, pihaknya tidak khawatir, "jangan takut dan jangan khawatir. Batik milik kita ini khas, sehingga akan sulit. Lagi pula setiap negara punya corak khas masing-masing," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.