Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Saja Saham-saham Paling Lemah

Kompas.com - 09/09/2011, 10:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Indeks Harga Saham Gabungan reli selama empat hari terakhir, sehingga cenderung mengalami masa jenuh beli. Aksi ambil untung investor juga bakal mewarnai perdagangan, seperti halnya terjadi dua hari terakhir. Pakai strategi membeli saham-saham secara selektif di saat harganya rendah atau buy on weakness menjadi pilihan.

"Kondisi IHSG yang mulai overbought rawan aksi profit taking, investor dapat melakukan buy on weakness," kata Analis Semesta Indovest, Muhammad Sugiarto, Jumat (9/9/2011) pagi.

Bursa Asia bergerak mixed dengan dibuka melemah pagi ini. IHSG sendiri dibuka menguat tipis. Sebelumnya, Bursa Wall Street memerah, sementara bursa di daratan Eropa ditutup menguat. Indeks Dow Jones ditutup melemah 119,05 poin atau 1,04 persen pada tadi malam ke level 11.295,81.

Koreksi terjadi setelah Bernanke gagal meyakinkan pelaku pasar terhadap aksi yang akan dilakukan the Fed di saat perekonomian sedang melambat seperti saat ini. Bernanke hanya mengulang kata-katanya pada pidato yang lalu untuk menyediakan stimulus tanpa ada langkah-langkah konkret.

Saham-saham sektor financial dan industri memimpin pelemahan indeks. Di samping itu, Presiden Obama mengusulkan paket pekerjaan senilai US$ 447 miliar untuk menggenjot perekonomian. Menurut Sugiarto, Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan kembali konsolidasi namun tren terlihat masih mengindikasikan potensi penguatan dalam waktu dekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com