JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah masih volatilnya pergerakan bursa global dan regional, kabar yang menyebutkan China mempertimbangkan pembelian surat utang Pemerintah Italia bisa menjadi sentimen positif. Ini bisa menjadikan penguatan terbatas Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa (13/9/2011) ini.
Bursa AS ditutup menguat tipis di menit terakhir perdagangan hari Senin dibantu oleh berita yang menyebutkan Cina akan mempertimbangkan untuk membeli surat utang Pemerintah Italia. Bursa AS cenderung tertekan pada perdagangan hari Senin akibat kekhawatiran gagal bayar di Eropa yang berpotensi terjadi terhadap satu atau lebih negara di kawasan tersebut.
Kondisi ekonomi AS yang lemah, ketidakjelasan arah pemulihan ekonomi Eropa, serta pernyataan Moodys untuk menurunkan peringkat bank-bank Perancis, menjadi perhatian pasar semalam, kata analis HP Sekuritas, Yanuar Pribadi, pagi ini di Jakarta.
Yield obligasi Pemerintah Yunani bertenor dua tahun saat ini berada di kisaran 63 persen dengan credit default swap berada lebih dari 90 persen terjadinya default. Kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi global mendorong permintaan obligasi AS, yield obligasi AS berjangka waktu 10 tahun berada di 1,87 persen, titik terendah selama ini.
Sedangkan USD indeks bergerak melemah terhadap mata uang utama pagi ini, terutama terhadap Euro, sementara Euro berada di posisi terendah dalam 10 tahun terhadap Yen. Euro melemah hingga 5,5 persen terhadap dollar AS di bulan ini.
Harga emas melemah di kisaran 1 .825 dollar AS per troy ounce (31,1 gram), sementara harga minyak menguat ke 88,68 dollar AS per barrel. Pelemahan harga emas dipicu oleh aksi jual investor untuk menutup kerugian di pasar ekuitas.
Bursa utama Asia, seperti Nikkei 225 dan ASX 200, bergerak menguat terbatas pagi ini yang juga dibantu oleh berita pembelian obligasi Italia oleh Pemerintah China.
Namun, secara umum volalitilitas pasar Asia masih terlihat tinggi. ”IHSG diperkirakan akan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat. Kisaran pergerakan IHSG pagi ini akan berada di 3. 850 3. 935,” kata Yanuar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.