Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Tol Naik 7 Oktober

Kompas.com - 29/09/2011, 03:10 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah memastikan adanya kenaikan tarif jalan tol mulai 7 Oktober mendatang. Kenaikan tarif sebesar 11 persen hingga 13 persen itu berlaku di 14 ruas jalan tol, termasuk Tol Jakarta-Tangerang, Tol Jagorawi, Tol Dalam Kota Jakarta, dan Tol Lingkar Luar Jakarta.

”Sudah saya tanda tangani (surat keputusan kenaikan tarif) kemarin dan akan berlaku 10 hari setelah saya tanda tangani,” kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Rabu (28/9), di kompleks Istana Negara.

Batas waktu 10 hari pemberlakuan kenaikan itu, menurut Djoko, dimaksudkan badan usaha pengelola jalan tol dapat menyosialisasikannya kepada pengguna jalan tol. ”Dalam waktu- waktu ini, segera harus ada sosialisasi dari badan usaha tol itu. Diumumkan melalui leaflet-leaflet agar jangan sampai pengguna nanti bingung,” katanya.

Djoko tidak menyampaikan persentase persisnya kenaikan tarif tol itu, tetapi diperkirakan berkisar 11 persen. Kenaikan itu berlaku di 14 ruas tol, baik yang dikelola PT Jasa Marga maupun yang lainnya.

Tol Dalam Kota

Berdasarkan catatan Kompas, tarif ruas tol yang akan naik, antara lain, Tol Jakarta-Tangerang, Tol Jagorawi, Tol Pondok Aren-Ulujami, Tol Dalam Kota Jakarta, Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR), Tol Semarang, Tol Padalarang-Cileunyi, Tol Surabaya- Gempol, Tol Palimanan-Kanci, Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang, Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa, Tol Serpong-Pondok Aren, dan Tol Ujung Pandang.

Menurut Djoko, kenaikan tarif jalan tol itu secara otomotis dilakukan tiap dua tahun karena merujuk pada ketentuan undang-undang, peraturan pemerintah, serta kontrak perjanjian dalam penyelenggaraan jalan tol. Ketentuan ini guna menarik minat investor mau menanamkan modal pada jalan tol.

Pasal 48 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan serta Pasal 68 Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 mengenai jalan tol, mengatur soal evaluasi dan penyesuaian tarif tol yang dilakukan setiap dua tahun sekali dan disesuaikan dengan inflasi.

Dari data inflasi yang dihitung oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1 Agustus 2009-31 Juli 2011, maka besaran kenaikan tarif tol antara 7,58 persen dan 12,48 persen. Sesuai dengan data inflasi, kenaikan tarif terendah 7,58 persen di ruas tol di Bandung, sementara kenaikan tarif tol tertinggi 12,48 persen di Makassar, Sulawesi Selatan.

Karena akumulasi angka inflasi di Jakarta 10,4 persen, kemungkinan tarif baru Tol Dalam Kota Jakarta akan naik dari Rp 6.500 yang berlaku saat ini menjadi Rp 7.150. Untuk memudahkan pengembalian uang, diperkirakan tarif baru sebesar Rp 7.000. (why/RYO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com