Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Mencoba Berbalik

Kompas.com - 05/10/2011, 12:41 WIB
Orin Basuki

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah terjerumus cukup dalam pada perdagangan hari kemarin, indeks mencoba bangkit pada penutupan sesi siang hari ini, Rabu (5/10/2011).

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia atau BEI mencoba berbalik arah ke level 3.284,4 atau menguat tipis 14,9 poin setara 0,46 persen.

Penguatan ini mulai terjadi pada pukul 11.38 ketika indeks berada di level 3.280 atau menguat 0,35 persen. Indeks bangkit meskipun masih lebih lemah dibandingkan posisi 23 September 2011 ketika bertengger di level 3.394. Sejak pagi, indeks diperdagangkan di antara level terendah 3.269 hingga sempat melonjak tinggi ke posisi 3.315.

Kantor berita Reuters melaporkan, bursa saham Asia sebagian besar dihiasi oleh sikap skeptis pelaku pasar atas apa yang bisa dilakukan pemimpin Eropa. Mereka mempertanyakan apakah pemimpin Eropa dapat bergerak lebih jauh untuk menyelesaikan masalah utang regional dan mencegah krisis perbankan.

Keraguan juga tumbuh atas pernyataan Gubernur The Federal Reserve Ben Bernanke yang berupaya meluluhkan pandangan atas kerusakan ekonomi di Amerika Serikat, terutama terhadap dampak kegagalan bayar utang Yunani yang dipercaya bisa segera terjadi. Bernanke juga menyisipkan janji untuk mengalirkan stimulus bisa dibutuhkan.

"Pasar Asia menguji kemampuan Bernanke dalam menyediakan stimulus. Apa yang ingin dilihat oleh pelaku pasar adalah sesuatu yang sudah pasti," ujar Direktur Pelaksana Commodity Broking Services, Jonathan Barratt.

Adapun, Ahli Strategi dari SMBC Friend Securities, Fumiyuki Nakanishi kepada Reuters mengungkapkan bahwa sudah muncul harapan. "Ada harapan bahwa skenario terburuk di Eropa akan terhindarkan. Namun, rencana itu masih dalam bentuk pertimbangan dan belum secara formal diputuskan, maka banyak risiko yang masih menunggu," ujarnya.

Meski terjadi pembalikan hari ini, pantauan Kompas terhadap perangkat teknikal pada 4 Oktober 2011 menunjukkan bahwa indeks sebenarnya masih ada pada tren penurunan harga. Setidaknya demikian yang ditunjukkan perangkat Average Directional Movement Index (ADX). Ini ditunjukan dengan masih rendahnya posisi indikator +DI yang pada perdagangan kemarin ada di level 17,37 meningkat dibandingkan posisi 23 September 2011, yakni 11,7. Sebaliknya, indikator -DI justru meningkat di level 37,57 lebih rendah dibanding posisi 23 September 2011, yaitu 41,28. Ini yang mengindikasikan bahwa tekanan penurunan harga masih menggejala.

Meski demikian, perangkat Commoditi Channel Index (CCI) menunjukkan bahwa sebenarnya indeks sedang membentuk area jenuh jual (oversold). Ini diperlihatkan dengan indikator CCI yang sudah bertengger di posisi minus 128. Begitu juga dengan alat Slow Stochastic yang menunjukkan indeks berada di kawasan jenuh jual.

Kecenderungan menguat di BEI tidak menjadi tren di sebagian bursa di Asia. Indeks Nikkei 225, misalnya, yang berada di level 8.370 atau terperosok 85,35 poin atau 1,01 persen.

Lalu indeks Hang Seng juga terpuruk ke level 16.250 atau jatuh 571,88 poin (3,4 persen), begitu juga dengan indeks CSI 300 China bergerak ke posisi 2.581 atau melemah tipis 6,8 poin (0,26 persen). Begitu juga indeks TWSE Taiwan melemah ke posisi 7.035 atau melorot 12,7 poin (0,18 persen).

Zona hijau mulai terjadi di bursa India, dimana indeks Sensex berada di level 15.927 atau menguat 62,8 poin ( 0,4 persen). Adapun dari Korea Selatan, indeks Kospi berada di level 1.664 atau melemah 41 poin (2,44 persen).

Di kawasan Asia selatan, indeks ASX 200 di Australia berbalik arah ke level 3.914 atau menguat 42 poin (1,08 persen). Sedangkan Indeks STI Singapura bertengger di 2.532 masih menguat sangat tipis 1 poin (0,05 persen). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com