Jayapura, Kompas
Senin (10/10) malam, Wakil Kepala Polres Mimika Komisaris Made Indra Laksanta mengatakan, menurut dokter, harapan hidup Briptu Jamil sangat tipis. ”Namun, mereka terus berupaya agar dia dapat diselamatkan,” kata Made Indra Laksanta.
Made Indra Laksanta mengatakan, tidak ada yang mengetahui bagaimana Briptu Jamil terluka. Berdasarkan informasi yang masuk, sekitar tiga jam setelah bentrok, ditemukan seseorang terluka parah terkapar di antara Mil 26-27. Masyarakat kemudian membawanya ke rumah sakit. Setelah dicek ternyata korban adalah Briptu Jamil. Saat itu ia tidak mengenakan seragam polisi karena Briptu Jamil, tutur Made Indra Laksanta, adalah anggota intel Brimob.
Sementara itu Petrus Ayamiseba adalah karyawan PT Pangan Sari—perusahaan privatisasi PT Freeport Indonesia—yang tewas tertembus peluru polisi. Semalam, jenazah Petrus disemayamkan di Gedung DPRD Mimika. Diperoleh informasi, dalam bentrokan itu setidaknya delapan pekerja terluka.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Ketut Untung Yoga Ana, di Jakarta, kemarin, menjelaskan, 3 kendaraan operasional PT Freeport Indonesia (FI) terbakar, 7 anggota Polri terkena lemparan pengunjuk rasa, dan 2 pengunjuk rasa mengalami luka tembak.
Menurut Ketut Untung Yoga, pengunjuk rasa di Terminal Gorong-Gorong di Timika, Papua, merusak dan membakar tiga kendaraan operasional PT FI.
Juru Bicara Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT FI Juli Parorongan mengatakan, peristiwa itu merupakan dampak dari akumulasi kekecewaan pekerja atas sikap manajemen PT FI yang dinilai arogan. Sejak 7.612 orang dari sekitar 11.000 karyawan PT FI mogok kerja pada 15 September 2011, PT FI tak hanya mengintimidasi dan merumahkan pekerja yang ikut mogok, tetapi juga merekrut dan mengontrak tenaga kerja baru. ”Padahal, itu bertentangan dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan,” kata Juli.
Adapun Jubir PT FI Ramdani Sirait menyesalkan terjadinya bentrok itu. Para pekerja dianggap hendak mengganggu pekerja lain yang hendak pergi bekerja. Menurut Sirait, sebelum itu telah terjadi berbagai pelanggaran berupa pemblokiran jalan, intimidasi kepada sesama karyawan, dan penggunaan kendaraan perusahaan tanpa izin.
Sementara itu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh menyatakan, pihaknya sudah melaporkan bentrokan itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. ”Saat ini, dari waktu ke waktu, Menko Polhukam dan jajarannya—karena itu termasuk wewenangnya karena menyangkut keamanan—telah mengambil langkah-langkah,” kata Darwin.