Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono: Freeport Mampu Naikkan Gaji

Kompas.com - 31/10/2011, 18:16 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Bidang Industri dan Pembangunan Pramono Anung mengatakan, dari segi keuangan, PT Freeport Indonesia sebenarnya mampu memenuhi tuntutan para pekerja untuk menaikkan nilai upah mereka. Namun, kata dia, PT Freeport selama ini tak memerhatikan kesejahteraan para pekerja.

Pramono berharap agar pemerintah pusat turun tangan memfasilitasi para pekerja untuk berunding dengan manajemen Freeport-McMoRan Copper & Gold selaku perusahan induk PT Freeport Indonesia. Pramono menilai manajemen Freeport-McMoRan Copper & Gold lepas tangan atas kasus ini dan menyerahkan permasalahan kepada manajemen di Indonesia.

"Padahal, yang dituntut karyawan agar Freeport-McMoRan turun tangan supaya karyawan tidak diombang-ambing," kata Pramono di kompleks Gedung DPR, Senin (31/10/2011).

Pramono mengatakan, permasalahan antara para pekerja dan PT Freeport tak pernah terselesaikan lantaran selama ini Freeport mendapat perlindungan dari pemegang kekuasaan. Pramono tak menyebut siapa pihak yang berkuasa itu.

"Sehingga, (Freeport) merasa bahwa deal-nya tidak perlu dengan karyawan, tapi dengan pusat-pusat kekuasaan. Itu yang menyebabkan ada arogansi dari pemilik Freeport," kata politisi PDI-P itu.

Kisruh di PT Freeport berawal dari tuntutan para pekerja yang melakukan aksi mogok kerja dan menuntut kenaikan gaji sejak pertengahan September 2011. Saat ini, gaji pekerja hanya 2,1 dollar AS sampai 3,5 dollar AS per jam. Nilai itu paling rendah dibanding gaji para pekerja PT Freeport di negara lain.

Juru bicara PT Freeport Indonesia, Ramdani Sirait, mengatakan, pada prinsipnya pihak manajemen ingin meneruskan perundingan dengan para pekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com