Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dam Sabo Hampir Penuh

Kompas.com - 01/11/2011, 22:41 WIB
Aloysius Budi Kurniawan

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com — Dam sabo penahan lahar di 15 sungai di lereng Merapi telah terisi 18,24 juta meter kubik atau mencapai 90 persen. Kondisi ini mengakibatkan aliran lahar dingin semakin mudah meluncur.

Demikian diungkapkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (1/11/2011), di Yogyakarta.

"Pada musim hujan ini, masyarakat di sekitar lereng Merapi kami imbau untuk semakin waspada. Material sisa erupsi 2010 masih tetap menjadi ancaman serius, terutama bagi masyarakat dan infrastruktur di 15 sungai sekitar Merapi," ucapnya.

Seperti yang disampaikan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, dari 140 juta meter kubik hasil erupsi Merapi, saat ini masih tersisa sekitar 90 juta meter kubik di puncak serta lereng Merapi.

Dari jumlah itu, sekitar 50 persen material vulkanik berada di lereng Merapi sisi selatan dan 50 persen lainnya di lereng Merapi sisi barat.

Di lereng selatan terdapat beberapa sungai yang menjadi aliran lahar dingin, seperti Kali Woro, Kali Gendol, Kali Opak, dan Kali Boyong, sedangkan di sisi barat terdapat Kali Krasak, Kali Putih, Kali Lamat, dan Kali Pabelan.

"Dalam dua hari terakhir, kawasan lereng Merapi hingga Kota Yogyakarta terus-menerus diliputi mendung serta hujan. Masyarakat harus berhati-hati dan waspada. Di Magelang bahkan telah ditetapkan status Siaga I lahar dingin Merapi," tambah Sutopo. 

Untuk mengantisipasi dampak lahar dingin, BNPB mengucurkan dana sebesar Rp 444,69 miliar ke Kementerian Pekerjaan Umum untuk penanganan darurat lahar dingin. Beberapa bidang yang ditangani, seperti sumber daya air Rp 181 miliar, bina marga Rp 232,3 miliar, dan cipta karya Rp 31,39 miliar.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono menambahkan, masalah yang saat ini ada di Merapi adalah hutan yang belum tumbuh dan jurang-jurang serta sungai telah penuh dengan material vulkanik. Dengan kondisi ini, maka aliran awan panas ataupun lahar dingin tak akan ada lagi penghalang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com