Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kena Imbas Eropa, Rupiah Melemah

Kompas.com - 10/11/2011, 10:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis Uni Eropa kembali mengkawatirkan pasar membuat rupiah terhadap dollar AS tertekan pada Kamis (10/11/2011)  pagi.

Pada pukul 9.30 WIB, nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta, Kamis pagi, belum bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp 8.885.

Namun, pada pukul 9.45 WIB nilai tukar rupiah tertekan 65 poin ke posisi Rp 8.950 dari sebelumnya Rp 8.885 per dollar AS. "Rupiah tertekan terhadap dollar AS pada setelah kekhawatiran bahwa perekonomian terbesar ke tiga di zona Euro itu mungkin akan membutuhkan bantuan dana untuk membayar utang-utangnya," kata analis pasar uang Monex Investindo Futures, Johanes Ginting di Jakarta.

Ia menambahkan, kekacauan politik di Italia menjadi faktor utama yang memperburuk nilai tukar negara berkembang termasuk rupiah terhadap dollar AS. "Kami sedang berada dalam masa krisis dimana pasar tidak memiliki keyakinan bahwa pemerintah Italia dapat mengadopsi langkah-langkah penghematan dan melakukan reformasi yang diperlukan," kata dia.

Analis pasar uang Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menambahkan, krisis Uni Eropa kembali mengkawatirkan pasar akibat ketidakpastian mengenai euro dan kepemimpinannya. "Partai berkuasa di Jerman pimpinan Angela Merkel kemungkinan akan mengadopsi mosi yang mengijinkan anggota Uni Eropa (UE) untuk keluar dari euro melihat fakta bahwa efek penularan dari negara-negara yang terkena krisis utang akut seperti Yunani dan berikutnya adalah Italia akan mengancam kestabilan mata uang euro itu sendiri," kata dia.       Ia menambahkan, jika negara anggota dipaksa menggunakan euro di tengah krisis seperti saat ini, negara itu tidak mempunyai amunisi kebijakan lagi. "Kebijakan moneter telah dibawah ke tingkat bank sentral UE sedangkan kebijakan fiskal harus diketatkan. Padahal UE dapat dikatakan sebagai ’welfare state’ dengan mengandalkan anggaran sebagai motor perekonomian. Namun pasar merespon kemungkinan izin ’exit euro’ ini sebagai faktor yang menimbulkan ketidakstabilan," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com