Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Kita di ASEAN

Kompas.com - 16/11/2011, 02:58 WIB

Oleh Syamsul Hadi

Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Bali, 16-19 November, berlangsung dalam suasana optimisme menyangkut peran positif ASEAN dalam revitalisasi perekonomian global.

Ekonomi negara-negara ASEAN secara umum telah mengalami pemulihan dari dampak negatif krisis finansial global, dengan mencatatkan pertumbuhan ekonomi 7,5 persen pada tahun 2010, jauh di atas pertumbuhan ekonomi dunia yang hanya sebesar 4,8 persen.

Dengan integrasi dan interdependensi yang makin erat dengan kekuatan-kekuatan ekonomi besar di Asia, seperti India, China, Jepang, dan Korea Selatan, ASEAN berpeluang menjadi bagian penting dari emerging economies yang akan menjadi alternatif pertumbuhan ekonomi dunia pada saat ekonomi Amerika Serikat dan Uni Eropa masih terus dibayangi krisis.

China, Korea Selatan, dan beberapa negara di Asia yang memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan ASEAN menguasai cadangan devisa lebih dari 4 triliun dollar AS, yang dapat diarahkan sebagai sumber pendanaan bagi pertumbuhan ekonomi regional yang lebih dinamis (Kompas, 12/11). Lalu, apa saja yang menjadi tantangan bagi Indonesia yang kini menjadi Ketua ASEAN?

Tantangan keamanan

Di bidang politik/keamanan, Carlyle A Thayer (Southeast Asian Affairs, 2011) menyebut ada tiga faktor yang memengaruhi dinamika politik/keamanan regional di kawasan Asia Timur saat ini. Pertama, bertambahnya ketegangan dalam hubungan China-AS; kedua, meningkatnya kembali keterlibatan AS di Asia Timur; dan ketiga, peningkatan keagresifan China di Laut China Selatan.

Ketiga faktor ini merupakan ujian yang serius bagi ASEAN, yang telah memproklamasikan diri sebagai kekuatan pendorong utama (primary driving force) dalam penyelesaian isu-isu regional di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur.

Meluasnya ketegangan di Laut China Selatan dimulai ketika Vietnam dan Malaysia mengajukan perluasan klaim wilayah landas kontinen mereka ke sebuah area di Laut China Selatan sejauh 200 mil laut (370,4 kilometer) dari garis pantai. China secara tegas menyatakan keberatan atas klaim Vietnam dan Malaysia, dengan menegaskan kedaulatannya yang tidak bisa dipertanyakan atas pulau-pulau di Laut China Selatan dan perairan di sekitarnya (Robert Beckman, Issues in Human Security in East Asia, 2011).

Langkah-langkah agresif China yang mengiringi responsnya yang keras itu justru memperbesar kecenderungan ke arah pelibatan kekuatan-kekuatan ”ekstra-regional” untuk mengimbanginya. ASEAN telah bersepakat memperluas East Asia Summit dengan memasukkan AS dan Rusia sebagai anggota tetap. Kunjungan Presiden Barack Obama ke Indonesia dan beberapa negara ASEAN pada bulan November 2010 dan kehadirannya dalam KTT ASEAN di Bali tahun ini menandai fase re-engagement (keterlibatan kembali) AS dalam percaturan regional di Asia Tenggara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com