Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realisasi Kredit UMKM Masih Kecil

Kompas.com - 16/11/2011, 19:05 WIB
M.Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari 52 juta pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang ada di seluruh Indonesia, hanya sekitar 18 persen yang telah mendapatkan fasilitas kredit UMKM melalui perbankan.

"Jadi, sekitar 9.360.000 pelaku usaha kecil yang telah mendapatkan kredit UMKM ini masih sangat kecil. Kami akan terus berupaya memacu pertumbuhan kredit UMKM, karena pangsa pasarnya sangat besar," kata Direktur Utama Bank BJB Bien Subiantoro di Jakarta, Rabu (16/11/2011).

Menurut dia, realisasi kredit UMKM Bank Jabar Banten (BJB) Tbk per September 2011 mencapai Rp5,08 triliun atau tumbuh 33,78% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,80 triliun.

"Outstanding kredit UMKM tersebut tersalur untuk sekitar 71.000 debitur pelaku usaha," kata Bien.

Menurutnya, Bank BJB telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menggenjot kredit UMKM, antara lain mendirikan sentra UMKM agar penetrasinya lebih terarah.

Selain itu, Bank BJB juga akan membuka sekitar kurang lebih 400 unit outlet "waroeng bjb" di lokasi strategis, seperti pasar-pasar, sentra kerajinan, ataupun sentra bisnis lainnya.

"Upaya lain kami dalam mengembangkan UMKM ialah memberikan berbagai pelatihan bagi pelaku usaha, serta memberikan kesempatan mengembangkan pemasaran dengan mengikutsertakan dalam pameran produk," katanya.

Sementara itu, per triwulan III/2011, Bank BJB berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 27,81 triliun atau meningkat 24,31%. Pencapaian ini dibandingkan dengan jumlah kredit pada periode yang sama tahun 2010, yakni sebesar Rp 22,37 triliun.

"Kami terus berupaya memperbesar porsi pinjaman produktif dibandingkan dengan konsumtif. Ekspansi bisnis tersebut tentunya menopang mendorong kinerja keuangan perusahaan pada setiap tahunnya," katanya.

Agresif ekspansi

Terkait upaya ekspansi kredit mikro, kata Bien, pihaknya telah bekerja sama dengan Direct Sales Agency (DSA) guna meningkatkan akselerasi dan pengelolaan pinjaman.

"Kami memutuskan agresif ekspansi kredit, namun tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Rasio pinjaman bermasalah (NPL nett) kami per triwulan III/2011 masih rendah, yaitu 0,77%," katanya.

Selain kredit yang tumbuh signifikan, laporan keuangan Bank BJB juga mencatat penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) naik 19,29%, dari Rp 33,75 triliun menjadi Rp 40,27 triliun. Indikator positif lainnya terlihat dari profitabilitas seperti rasio return on asset (ROA) 2,97%, dan return on equity (ROE) 23,62%, net interest margin (NIM) 6,76%. Sedangkan, laba setelah pajak per akhir September 2011 mencapai Rp 794,7 miliar.

Bien mengatakan, kinerja keuangan per akhir September 2011 yang positif itu secara otomatis mengerek volume usaha (total asset) Bank BJB. Neraca keuangan perseroan mencatat total asset per triwulan III/2011 sebesar Rp 53,81 triliun atau naik 25,82% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 42,77 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com