Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Sawit Tetap Andalan Indonesia

Kompas.com - 17/11/2011, 13:42 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Managing Director, Head of FoodAgribusiness Research and Advisory-Asia Rabobank International, John Baker, menyebutkan, industri minyak kelapa sawit tetap akan menjadi pemimpin dalam ekspor komoditas pertanian seiring dengan posisi Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia.

"Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar dunia. Produksinya sekitar setengah dari produksi dunia," ujar John dalam seminar "Global Economic Outlook-Implications on Indonesia" di Jakarta, Kamis (17/11/2011).

Pertumbuhan produksi komoditas ini dipacu oleh adanya investasi yang besar dalam penanaman sawit dan proses produksi di seluruh Indonesia selama satu dekade terakhir. Total produksi pada periode 2009/2010 mencapai 22 juta ton. Jumlah itu naik 165 persen dari produksi 2000/2001 sebesar 8,3 juta ton.

Selama rentang tersebut, kata John, produksi tumbuh sebesar 11,4 persen per tahun. Seiring dengan tumbuhnya permintaan minyak sawit dunia sekitar 2,5 juta ton per tahun, Rabobank memperkirakan suplai minyak sawit Indonesia bisa tumbuh 64 persen per tahun.

"Tersedianya lahan yang berlimpah untuk menanam (kelapa sawit) dan biaya buruh yang rendah memberikan biaya yang kompetitif bagi Indonesia. Akhirnya Indonesia bisa menggeser Malaysia sebagai produsen dominan di (komoditias) minyak sawit," kata John.

Apalagi, menurut Institut Penelitian Minyak Sawit Indonesia dan Kementerian Pertanian, pada Desember 2009, pemerintah memperbolehkan konversi lahan mencapai 18 juta hektar untuk ditanam kelapa sawit.

Dengan produksi yang berlimpah, komoditas ini menjadi andalan ekspor pertanian nasional. Ekspor minyak sawit meningkat 14,3 persen per tahun sejak 2001. Nilai ekspor mencapai 13,5 miliar dollar AS pada 2010.

Menurut John, pertumbuhan ekspor ini sebagai dampak dari permintaan minyak sayur yang meningkat. Kondisi politik dan reformasi ekonomi yang stabil juga turut berpengaruh.

Secara garis besar, menurut dia, pemerintah memberikan dukungan yang besar pada industri minyak sawit. Misalnya, investor asing diperbolehkan menyewa lahan penanaman sawit dan aktivitas pengolahan dalam kondisi dan ketentuan yang sama dengan investor lokal. "Sebagai produsen minyak sawit terbesar, Indonesia akan terus melanjutkan posisi sebagai penyuplai kunci ke pasar internasional. Minyak sawit akan terus menjadi pemimpin dalam hal penerimaan di sektor agribisnis," kata John.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com