Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kishore Mahbubani: Era Asia Mendominasi Dunia

Kompas.com - 22/11/2011, 16:59 WIB
Pieter P Gero

Penulis

Kepentingan khusus membayar sejumlah politisi besar sebagai dana kampanye mereka, dan sebagai imbalannya mereka mendapatkan pembebasan menguntungkan atau keringanan pajak Di negara lain, terjadi semacam suap tentah di bawah jembatan atau berbentuk uang tunai dalam amplop coklat.

Di Amerika itu dilembagakan dan hukum, tetapi uang yang sama-untuk politisi dengan imbalan perlakuan yang istimewa dari pemerintah Sistem pajak AS tidak hanya korup; itu adalah korup dengan cara menipu yang telah terdegradasi seluruh sistem pemerintah Amerika. Kongres. mampu menyalurkan sejumlah besar uang untuk yang disukai pemberi dana melalui pajak kode-tanpa ada yang menyadarinya.

Oleh karena itu, dalam mempelajari korupsi, kita harus mempelajari baik legal dan ilegal bentuk korupsi.

Dalam buku Anda bilang pernah tinggal di Jakarta dan sering blak balik ke Indonesia. Dapatkah Anda cerita tentang hal ini?

Saya mengunjungi Jakarta dan Indonesia sudah banyak kali selama hidup saya. Pertama kali saya datang ke Jakarta tahun 1969, 42 tahun lalu. Saya waktu itu tinggal di rumah kakak ipar dekat Jalan Pasar Baru, Jakarta.

Bagaimana Anda melihat posisi Indonesia dalam kebangkitan Asia sekarang?

Sejak kunjungan pertama saya, dan setelah berulang kali ke Indonesia dan saya benar-benar telah terkesan dengan kemajuan yang telah dibuat oleh Indonesia dalam 42 tahun terakhir. Memang benar bahwa Indonesia mengalami pasang surut tetapi kecenderungan jangka panjang cukup positif.

Saya yakin bahwa Indonesia sekarang dapat bergabung dengan China dan India dan juga akan mencatat sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Ini menyebabkan mengapa saya berharap bahwa Indonesia akan terus mengirim pelajar yang lebih banyak, pegawai negeri dan tokoh LSM untuk belajar Kebijakan Publik di Lee Kuan Yew School di Singapura.

Misi kami adalah mencoba berbagi praktik-praktik terbaik dalam pembangunan ekonomi dan tata pemerintahan yang baik dengan semua negara di Asia. Kami pasti akan senang menyambut banyak warga Indonesia untuk datang dan belajar di sekolah kami.

Orang Asia yang sangat kental dalam kehidupan keluarga, apakah ini baik untuk pertumbuhan atau halangan untuk perekonomian?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com