Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kishore Mahbubani: Era Asia Mendominasi Dunia

Kompas.com - 22/11/2011, 16:59 WIB
Pieter P Gero

Penulis

Nilai-nilai keluarga yang kuat dari negara-negara Asia bisa sangat membantu dan juga menghambat pembangunan ekonomi di Asia. Mereka telah menghambat pembangunan ekonomi Asia karena praktik nepotisme. Ketika pemerintah dan perusahaan memilih keluarga mereka apakah itu paman, bibi atau saudara saudari untuk bekerja dalam organisasi mereka, dan bukan kandidat yang terbaik, maka hal itu akan merusak perkembangan negara dan perusahananya.

Bayangkan saja sebuah negara memilih tim sepak bola nasional berdasarkan nepotisme. Ini akan menjadi bencana. Lalu mengapa kita membiarkan nepotisme dalam memilih tim ekonomi nasional? Inilah sebabnya mengapa buku saya sangat merekomendasikan bahwa negara-negara Asia harus bergerak ke arah meritokrasi bukan nepotisme dalam memilih pemimpin mereka.

Berapa lama Anda ambil untuk menulis buku ini? Apa peran dari istri dan anak-anak di karir Anda sebagai penulis?

Butuh waktu satu tahun untuk menulis buku ini, meskipun saya telah memikirkan hal itu selama beberapa tahun. Istri saya dan anak-anak sangat mendukung saya menulis buku ini. Sejak saya memiliki pekerjaan penuh-waktu di Kebijakan Publik Lee Kuan Yew School , saya tidak bisa menulis setiap hari.

Saya hanya bisa menulis di akhir pekan. Oleh karena itu, saya harus mengorbankan waktu yang dihabiskan dengan keluarga saya. Ini adalah mengapa saya memutuskan untuk mendedikasikan buku ini kepada ketiga anak saya, Kishore, Jhamat dan Shelagh. Apa hobi Anda, dan bagaimana Anda menjaga kebugaran agar tetap produktif menulis buku. Berapa banyak buku yang sudah ditulis?

Saya menjaga kebugaran dengan berjalan sejauh 8 km tiga kali seminggu di sepanjang East Coast Park di Singapura. Saya juga sesekali bermain golf. Saya telah menulis tiga buku: Can Asians Think? Beyond The Age of Innocence; Rebuilding Trust Between America and The World; dan The New Asian Hemisphere: The Irresistible Shift of Global Power Global ke East. .

Apakah ada pesan untuk para pembaca buku ini? Bagian apa yang menarik untuk dibaca?

Ketika saya menulis buku ini, saya tidak berharap bisa bepergian keliling duniat. Ternyata yang mengejutkan saya, sekarang ada dua belas edisi bahasa yang berbeda dari buku ini yakni Bahasa Arab, China (Sederhana dan Tradisional), Belanda, Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea, Vietnam dan Indonesia. Memang, buku itu telah positif diterima di sebagian besar kawasan Asia . Para intelektual Asia menyebutnya sebagai buku utama di Asia.

Sebagai contoh, PratapBhanu Mehta, seorang lulusan Harvard, menjelaskan dengan baik manfaat dari buku saya:. "Buku Kishore Mahbubani memiliki dua tujuan yang saling berhubungan Yang pertama adalah untuk menunjukkan bahwa Asia sedang mengalami perubahan ekonomi, sosial dan budaya yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengangkat jutaan warga Asia keluar dari kemiskinan, memperluas aspirasi, mendorong inovasi dan melahirkan kemungkinan munculnya geo-politik yang baru. Untuk pertama kalinya, warga negara Asia sangat merasa bahwa mereka benar-benar dapat menentukan nasib mereka sendiri. Tujuan kedua adalah untuk menggugat bahwa pihak Barat masih dalam banyak hal terlambat untuk memahami karakter dari perubahan ini. Mereka masih dipenjara oleh ide-ide tentang Asia yang dating dari masa lalu, yang keliru dalam interpretasi hegemonik. "

Dia menambahkan, "Mahbubani yakin apa yang dialami Asia di atas semuanya, sebuah kisah improvisasi besar daripada mimikri (menyesuaikan diri atau penyamaran diri dengan lingkungan yang ada-red) . Kondisi ini jelas akan mengenakan banyak unsur dari Barat, namun mengubahnya atau menambahkan yang baru yang dibutuhkan oleh keadaan. Kedua dan lebih santun, Kishore tampaknya menunjukkan bahwa ada satu perbedaan mendasar antara Barat dan Asia. Sementara negara-negara di Asia sangat percaya diri dalam memperbaiki kehidupan masyarakat dan Negara. Mereka bukan menjadi muara dari ambisi imperialistis Barat".

Saya juga senang mengetahui bahwa buku ini digunakan sebagai buku teks di berbagai universitas Amerika terkemuka, termasuk Harvard University.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com