Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandiri dan BCA Turunkan Suku Bunga Dasar Kredit

Kompas.com - 01/12/2011, 07:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Mandiri akan menurunkan suku bunga dasar kredit per 1 Desember 2011. Penurunan suku bunga dasar kredit sebesar 50 basis poin itu berlaku untuk semua kredit, baik korporasi, ritel, maupun konsumer. Selain itu, BCA per 1 Desember 2011 juga menurunkan suku bunga dasar kredit 50 basis poin dari 11 persen menjadi 10,5 persen, tetapi khusus untuk kredit ritel.

Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini dan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan hal itu kepada Kompas di Jakarta, Rabu (30/11/2011).

Zulkifli menjelaskan, penurunan suku bunga dasar kredit (SBDK) tersebut diputuskan dalam rapat direksi. Pertimbangannya, biaya dana (cost of fund) dan biaya tak langsung (overhead cost). ”Oleh karena itu bisa menurunkan SBDK,” kata Zulkifli.

Suku bunga kredit merupakan SBDK ditambah premi risiko. Besaran premi risiko berbeda-beda untuk setiap debitor.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution memastikan dalam waktu dua-tiga hari mendatang suku bunga kredit perbankan akan turun 50 basis poin atau 0,5 persen. Ini untuk mendorong kegiatan ekonomi di tengah pelambatan ekonomi dunia.

Hal itu diungkapkan Darmin, Rabu (30/11/2011) di Jakarta, saat menjadi pembicara kunci dalam seminar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2012: Menghadapi Badai Krisis, Menghindari Jebakan Liberalisasi. Seminar diselenggarakan Institute for Development of Economics and Finance (Indef).

Menurut Darmin, perekonomian Indonesia tetap akan terkena pengaruh dari gejolak ekonomi di Eropa. Namun, perekonomian Indonesia lebih besar ditopang konsumsi dibanding ekspor. Berbeda dengan Malaysia, Singapura, atau Thailand. Meski perekonomian dunia melambat, pengaruhnya akan sangat signifikan bagi mereka. ”Dengan konsumsi yang tetap bisa dijaga, pelambatan pertumbuhan ekonomi akan sedikit terpengaruh dari ekspor,” katanya.

Oleh karena itu, dengan sangat sadar BI mencoba menurunkan suku bunga acuan.

Sementara itu, keseimbangan industri perbankan di Indonesia masih semu. Hal ini tecermin dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional yang mencapai 87,22 persen. Dampaknya, kebijakan BI menurunkan suku bunga dari 6,75 persen menjadi 6 persen tak mendorong penurunan suku bunga kredit perbankan. ”Penurunan suku bunga acuan BI ke suku bunga kredit akan tertransmisi secara efektif bila bank beroperasi secara efisien,” kata Darmin. (IDR/MAS/LAS)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com