Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pati Sagu Bisa Diekspor

Kompas.com - 11/12/2011, 15:38 WIB
Antonius Ponco A.

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Potensi pati kering dari tanaman sagu di areal seluas 1,4 juta hektar di Indonesia mencapai enam juta ton per tahun, tetapi yang dimanfaatkan baru sekitar sepuluh persen. Sisanya, dibiarkan mati akibat tak termanfaatkan.

Peneliti sagu dari Universitas Pattimura, Ambon, Maluku, yang beberapa waktu lalu menerima penghargaan Adikarya Pangan Nusantara di bidang pelopor ketahanan pangan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Prof Dr Julius Elseos Louhenapessy, mengatakan hal ini di Ambon, Minggu (11/12/2011).

Minimnya pemanfaatan pati kering salah satunya disebabkan terus berkurangnya orang yang mengonsumsi sagu. Kondisi ini sangat ironis karena sagu yang tanamannya masih banyak dijumpai di Indonesia timur, seperti Papua dan Maluku, bisa mengurangi ketergantungan Indonesia pada beras.

Tak sebatas itu, pati dari sagu sebenarnya bisa diolah menjadi berbagai macam kue, bahkan pati sagu bisa menjadi komoditas ekspor.

"Saya baru lihat di salah satu situs di internet yang menyebutkan bahwa kebutuhan pati secara internasional mencapai 50 juta ton per tahun, dan angka itu terus meningkat sebesar tujuh persen setiap tahun," katanya.

Pati dari sagu itu banyak dibutuhkan industri di negara-negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan China, untuk bahan baku mi, tepung, bahkan obat-obatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com