Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegadaian Bidik Kelas Menengah

Kompas.com - 16/12/2011, 02:51 WIB

Jakarta, Kompas - Setelah fokus pada kelas bawah, kini Pegadaian mulai membidik kelas menengah. Hal itu terlihat dari banyaknya pagu kredit di kisaran puluhan hingga ratusan juta. Kemudahan transaksi menjadi pertimbangan daya tarik Pegadaian, yang sulit didapatkan dari lembaga keuangan lain.

”Sekarang sudah banyak kelas menengah yang mengakses Pegadaian. Jumlah pinjamannya bisa mencapai ratusan juta. Umumnya mereka menggadai emas batangan atau perhiasan,” kata Direktur Utama Pegadaian Suwhono di sela-sela peresmian biji kakao sebagai komoditas dagang di Bursa Berjangka Jakarta, Kamis (15/12).

Dia mengatakan, kemudahan transaksi menjadi daya tarik utama Pegadaian. Orang tidak perlu menunggu lama mendapatkan dana segar. ”Penggunaan dana gadai juga tidak hanya untuk menyambung hidup, tetapi juga menutup kebutuhan dana pendidikan. Sekitar 48 persen pembiayaan yang kami salurkan untuk tujuan pendidikan. Artinya, si nasabah punya visi masa depan yang jelas,” katanya.

Keseriusan Pegadaian memasuki bisnis yang lebih besar terlihat dari kerja sama dengan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) dan PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). Lewat kerja sama itu, penyelesaian transaksi dengan serah terima fisik emas bisa dilakukan di kantor cabang Pegadaian.

”Hal ini merupakan langkah awal bekerja sama dengan BBJ dan KBI. Pegadaian sebagai tempat penyimpanan emas dari transaksi kontrak berjangka emas dengan penyerahan fisik emas. Untuk sementara baru bisa dilakukan di Jakarta dan Surabaya. Ke depan diperluas ke Manado, Solo, Semarang, Medan, Bandung, dan Makassar,” ujarnya.

Total omzet Pegadaian per November tercatat Rp 80 triliun. Total pinjaman yang disalurkan Rp 22 triliun. Target laba bersih sebelum pajak untuk tahun ini Rp 1,9 triliun. Sebanyak 93 persen barang jaminan yang masuk ke Pegadaian berupa emas.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, selama ini Pegadaian adalah lembaga pembiayaan yang merakyat, tetapi kurang mendapat apresiasi. Potensinya sangat besar untuk menyelesaikan persoalan ekonomi masyarakat. Meski akan merambah ke kelas menengah, Pegadaian diharapkan tetap memperhatikan kelas bawah.

Pegadaian memberikan kredit jangka pendek mulai dari Rp 20.000 sampai Rp 200 juta. Jaminannya berupa benda, baik perhiasan emas dan berlian, elektronik, kendaraan, maupun alat rumah tangga. Jangka waktu kredit maksimum empat bulan atau 120 hari dan dapat diperpanjang dengan membayar sewa modal dan biaya administrasi.

Perbankan asing

Besarnya potensi kelas menengah di Indonesia juga mendorong perbankan asing meramaikan industri perbankan di Indonesia. Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D Hadad di DPR menegaskan, resiprokalitas merupakan hal yang penting diusung dalam perbankan Indonesia. Izin tunggal bagi bank yang akan masuk Indonesia nantinya akan ditinjau. Selama ini, perbankan Indonesia sulit masuk ke suatu negara. Sebaliknya, bank asing mudah masuk Indonesia.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Zulkifli Zaini dalam jumpa pers menjelang Mandiri Economic Forum di Jakarta, Kamis, menegaskan, strategi yang bisa dilakukan saat ini adalah tidak hanya menjadi pemain utama di Indonesia, tetapi juga di tingkat regional. ”Kami menargetkan sebagai bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia. Tahun 2014 nomor lima di ASEAN dan tahun 2020 nomor tiga di Asia,” kata Zulkifli. (ENY/IDR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com