Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Keluhkan Minimnya Pasokan Gas

Kompas.com - 20/12/2011, 16:38 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Forum Industri Pengguna Gas, Achmad Wijaya, menyatakan, realisasi pasokan gas untuk industri tahun 2011 hanya mencapai 567 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Ini berarti kebutuhan gas yang tidak terpenuhi sebagaimana dijanjikan pemerintah, mencapai 35 persen.  

Menurut Achmad Wijaya, Selasa (20/12/2011), dalam diskusi yang diprakarsai Komunitas Migas Indonesia, di Jakarta, dalam rapat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, pemerintah menjanjikan pasokan gas untuk industri, di luar PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), sebanyak 868 MMSCFD.

Namun kenyataannya, sampai dengan akhir tahun ini pasokan gas untuk industri hanya 567 MMSCFD.  

Dengan realisasi pasokan gas di bawah komitmen, maka industri tidak ada pertumbuhan, dalam arti ekspansi teknologi dan ekspansi kapasitas. Industri hanya menjalankan apa adanya, lalu akan mengefisienkan di pabrik.

"Ada tiga industri yang tidak bisa substitusi ke BBM yakni keramik, kaca lembaran, dan baja," kata Achmad.  

Untuk tahun 2012, pemerintah menjanjikan alokasi gas untuk industri nasional, termasuk PLN, di Indonesia mencapai 2.700 MMSCFD.

"Kami diberi janji lagi di tahun 2012, bahwa kebutuhan gas akan dipenuhi sehingga industri merasa nyaman dengan adanya nota kesepahaman antara PGN dengan konsumen. Itu disaksikan dua menteri yaitu perindustrian dan BUMN pada Juni lalu," ujarnya menambahkan.  

Penambahan pasokan itu akan diperoleh, dengan adanya penambahan beberapa kontraktor kontrak kerja sama dan beberapa pedagang yang bersedia menjual gas ke PGN. Industri memperkirakan bisa mendapat pasokan gas sekitar 85-90 persen, dari total kebutuhan gas untuk industri.

"Dengan adanya penambahan alokasi pasokan gas, kami punya beberapa rencana antara lain menambah kapasitas produksi," kata Achmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

Spend Smart
Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Whats New
Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Whats New
Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Whats New
Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

Spend Smart
Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com