Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Esemka Siap Uji Emisi

Kompas.com - 06/01/2012, 02:36 WIB

Solo, Kompas - Uji emisi gas buang terhadap mobil Esemka, hasil rakitan siswa-siswa sekolah menengah kejuruan, akan segera diajukan ke Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Pengajuan itu merupakan upaya memperoleh sertifikat uji tipe menuju produksi massal.

”Kami akan cek, apakah dulu telah mengajukan uji emisi atau belum. Kalau belum, tim akan segera mengajukan uji emisi,” kata Wakil Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Kamis (5/1).

Kemarin, tim dari Kementerian Perhubungan (Kemhub) yang dipimpin Kepala Direktorat Lalu Lintas Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Hubungan Darat Toto Noerwitjaksono bertemu secara khusus dengan FX Hadi Rudyatmo di Solo, Jawa Tengah, Kamis (5/1). Dalam pertemuan itu terungkap bahwa Kemhub selama ini belum pernah menerima hasil uji emisi mobil Esemka. Uji emisi harus dilakukan di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). ”Dirjen tidak bisa menerbitkan izin karena hasil uji emisi belum ada,” katanya.

Menurut Toto, terhadap mobil Esemka, yakni prototipe SUV (sport utility vehicle) Rajawali, telah dilakukan uji tipe pada pertengahan 2010 dan hasilnya mobil dinyatakan laik jalan. Namun, hingga saat ini pihaknya belum menerima hasil uji emisi.

Pengamat transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata, Djoko Setijowarno, mengatakan, produksi Esemka ke depan perlu diarahkan untuk sarana bus angkutan umum (massal), tidak hanya kendaraan pribadi. Ketika pemerintah mewajibkan mobil pribadi menggunakan pertamax per 1 April 2012, masyarakat butuh alternatif untuk pindah ke angkutan umum. ”Pasar bus di Indonesia tidak lebih dari 10.000 per tahun,” kata Djoko.

Guru SMK Negeri 2 Solo Budhi Martono mengatakan, selain memproduksi SUV, Esemka juga memproduksi jenis truk mini atau pick-up yang cocok digunakan petani dengan harga Rp 45 juta, atau double cabin seharga Rp 75 juta yang cocok di perkebunan. Sudah ada pesanan 12 double cabin gardan ganda dari pengusaha sawit di Sumatera.

Engineer dari PT Autocar Industri Komponen Dheny Fitanto mengatakan, sebagian besar komponen mesin dibuat dalam negeri. Saat ini, produsen komponen yang jumlahnya sangat banyak di Indonesia dan sentra cor logam, seperti di Ceper, Klaten, siap menyambut produksi massal mobil Esemka. ”Yang penting ada dukungan permodalan dan niat dari pemerintah,” katanya.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Mohammad S Hidayat di Jakarta, kemarin, mengatakan, pemerintah sedang mengembangkan program mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) dan program angkutan umum murah pro-rakyat. Segmentasi pasar untuk produk LCGC adalah untuk jenis kendaraan multi purpose vehicle (MPV) berkapasitas mesin 1.000-1.200 cc.

Adapun program angkutan umum murah pro-rakyat ditujukan untuk mengembangkan kendaraan dengan merek lokal.

(EKI/OSA/RYO/WHY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com