Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Farchan Memopulerkan Lele di Kalimantan

Kompas.com - 14/01/2012, 14:46 WIB

Dwi Bayu Radius

KOMPAS.com -  Dulu, lele sama sekali tak dilirik di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Konsumen menganggap ikan itu hidup di lingkungan yang kotor. Namun, Farchan Slamet (38) bersama para petani ikan mengubah stigma itu. Sekarang, ia malah kewalahan melayani permintaan lele.

Dikisahkan Farchan, lele ditolak karena konsumen jijik. Lele dikira dipelihara di tempat yang tak higienis. Sebagian masyarakat daerah tertentu malah menganggap lele bukan ikan.

Farchan memelihara lele sejak tahun 2002. Namun, pandangan negatif itu membuat Farchan susah menjual lele. Ia menawarkan lele kepada penjual ikan, tapi ditolak. Farchan mengalihkan target kepada pengelola warung tenda, tapi mereka pun enggan menerima lele. ”Katanya, daging lele kenyal seperti karet. Jorok lagi. Akhirnya, saya kasih dulu lele untuk 10 warung tenda. Bayar belakangan,” ucap Farchan.

Tiap-tiap warung tenda diberi 2 kilogram (kg) lele. Itu pun hanya lima pengelola warung tenda yang setuju. ”Kalau laku, baru dilunasi. Tidak laku, tak usah bayar. Lele seperti tak ada harganya. Dibuang-buang,” ungkap Farhan. Ayah dari M Zuhal Alifardani (11) dan M Fathoni Putrafardani (8) itu kembali dua hari kemudian. Ternyata pengelola warung tenda justru menyodorkan permintaan lele tambahan.

Ia lakukan apa pun agar lele dikonsumsi lebih luas. Karena itu, ia juga merangkul petani ikan untuk membudidayakan lele. Demi menggairahkan minat petani, Farchan mempertaruhkan kelangsungan usahanya. Ia memberi jaminan, lele pasti dibeli. ”Tapi, kalau lele tak dijual, saya bangkrut. Maka, pasar harus terus dicari,” kenangnya.

Ia juga menghadapi masyarakat yang antipati terhadap lele dengan membuat abon dan kerupuk. Setelah memakannya, mereka diharapkan bisa mengonsumsi lele. Pesanan teratur akhirnya diperoleh Farchan tahun 2005 sekitar 5 kuintal per bulan dengan langganan pengelola warung tenda. Seiring dengan itu, petani ikan mitra Farchan terus bertambah hingga 300 orang saat ini.

Kapasitas produksi lele dari Farchan dan rekan-rekannya sekitar 750 kg per minggu. Respons amat positif pada lele diindikasikan dari besarnya permintaan pelanggan. Lele yang dipasok Farchan baru bisa memenuhi 25 persen dari total permintaan.

Total lele yang diminta mencapai 3 ton per minggu. Farchan menyalurkan lele kepada 35 pelanggan, mulai dari warung tenda, restoran, hotel, hingga pabrik pengalengan ikan. Di Kalteng, Farchan memasok lele ke Palangkaraya serta Kabupaten Lamandau, Kotawaringin Timur, Murung Raya, Barito Selatan, dan Gunung Mas.

Pasar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, hingga Balikpapan, Kalimantan Timur, pun dirambah. Sayangnya, ujar Farchan, jalan dari Kalteng ke Kalimantan Barat belum bisa ditembus. Ia yakin pasar Kalbar bisa dijangkau. ”Rasio permintaan dan stok sekarang semakin jauh. Setahun lalu, konsumen minta 100 kg per bulan, misalnya, hanya diberi 50 kg. Kini, bisa tidak dapat sama sekali,” kata Farchan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com