Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Narkoba Bisa Jadi Pintu Menguak Kecelakaan?

Kompas.com - 06/02/2012, 08:44 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan anggota Kaukus Penerbangan DPR RI, Alvin Lie, menilai, tertangkapnya pilot Lion Air yang sedang mengonsumsi narkotika jenis sabu, pada Sabtu ( 4/2/2012 ) dini hari, di Surabaya, bisa mengungkapkan tingkat kecelakaan maskapai yang terbilang tinggi di antara maskapai lainnya di Indonesia. "Ini mulai mengungkapkan kenapa rasio kecelakaan paling tinggi. Baik itu accident ataupun incident," ucap Alvin ketika dihubungi Kompas.com, Minggu ( 5/2/2012 ).

Ia menerangkan, accident itu berkaitan dengan kecelakaan pesawat yang akhirnya bisa menyebabkan adanya korban jiwa. Sementara, incident berhubungan dengan kecelakaan pesawat yang lebih ringan seperti pesawat tergelincir.

Berdasarkan pemberitaan di media, kata Alvin, Lion Air cukup tinggi mengalami accident dan incident tersebut. Menurutnya, bisa jadi ini berkaitan dengan ketidakdisiplinan pilot seperti pilot yang mengonsumsi narkoba padahal ia mau menjalankan tugasnya beberapa jam kemudian. Dan, kejadian pilot maskapai berlogo singa ini mengonsumsi narkoba bukan hanya sekali saja melainkan tiga kali.

Faktor kesalahan penerbang di Lion Air ini tidak sebatas pada konsumsi narkoba saja. Alvin menyebutkan, pilot pernah salah mendaratkan pesawat di bandara Tabing, Padang. Seharusnya pesawat mendarat di Bandara Internasional Minangkabau. "(Pilot Lion Air) keliru mendarat. Ini terjadi sekitar tahun 2006 , setelah Bandara Internasional Minangkabau diresmikan," ucap Alvin.

Oleh sebab itu, ia menginginkan Kementerian Perhubungan mengaudit manajemen Lion Air termasuk juga melakukan tes urin kepada para pilot sekaligus awak kabinnya. "Ini mungkin sekarang mulai terungkap (kenapa Lion Air sering mengalami kecelakaan) ketika pilot tidak disiplin," tambah Alvin yang juga mantan pilot ini.

Seperti diwartakan, petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali melakukan penangkapan terhadap seorang pilot Lion Air, SS, di Hotel Garden Palace, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu pukul 03.30 WIB. SS ditangkap di kamar 2109 dengan barang bukti berupa bong berisi sabu 0,04 gram. Dari hasil tes urin diketahui SS positif menggunakan sabu. Belum lama ini, pilot Lion Air juga tertangkap menggunakan narkoba di Makassar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com