Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Esemka Diguyur Air Kembang Tujuh Rupa

Kompas.com - 24/02/2012, 05:16 WIB

SOLO, KOMPAS.com — Sehari menjelang keberangkatan mobil Esemka ke Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) Serpong, Tangerang, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggelar Wilujengan dan Jamasan Mobil Esemka, Kamis (23/2/2012). Layaknya upacara selamatan dalam adat Jawa, Wali Kota Solo Joko Widodo juga menyiapkan satu set tumpeng lengkap yang berisi nasi gurih, ingkung, sambel goreng ati, dan kedelai hitam.

Bejana perak berukuran cukup besar berisi air dan bunga setaman tujuh warna pun sudah disiapkan untuk menjamasi mobil yang fenomenal tersebut. Suasana sakral semakin terasa di ruang Teaching Factory SMK, tempat digelarnya acara tersebut, karena musik gamelan jawa terus mengalun merdu mengiringi jalannya upacara. Mobil Esemka AD 1 A pun dihias dengan untaian kembang setaman di seuruh bagian, mulai dari kap depan, atap mobil, hingga bagian belakang mobil.

Mobil buatan anak-anak SMK tersebut dimandikan air suci dan kembang setaman dari bejana perunggu oleh Wali Kota Solo Joko Widodo dan Wakil Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. Semakin istimewa, turut hadir anggota DPR Roy Suryo yang ikut memandikan mobil Esemka. Demi keselamatan pengemudi serta kesuksesan misi pengembangan mobil nasional, enam pemuka agama dari enam agama yang berbeda memanjatkan doa secara bergantian.

Joko Widodo mengatakan, ritual jamasan biasanya dilakukan terhadap benda yang dianggap penting dan memberi pengaruh pada jiwa seseorang. Ritual masyarakat Jawa ini sering diselenggarakan di Keraton Kasunanan Surakarta pada momentum khusus. "Pada dasarnya kita berdoa untuk keselamatan Esemka dalam perjalanan dan kesuksesan uji emisi Esemka," kata pria yang akrab disapa Jokowi tersebut.

Jamasan mobil, kata dia, memang jarang dilaksanakan. Namun, untuk mobil Esemka, dirinya menilai sangat layak menerima doa yang diwujudkan melalui prosesi jamasan. Jokowi dan Rudy yang malam itu kompak mengenakan baju beskap lurik khas Solo bersama-sama mengguyur mobil Esemka dengan air suci selepas doa-doa dipanjatkan.

FX Hadi Rudyatmo mengatakan, keberangkatan mobil Esemka untuk uji emisi Jumat (24/2/2012) bakal dilepas dengan tarian 45 buto (raksasa) dalam kemasan fragmen cerita rakyat. Barisan raksasa ini sebagai lambang tingginya semangat Esemka melaju sebagai mobil nasional. "Besok ada fragmen tari 45 buto untuk pelepasannya. Ini untuk menggambarkan semangat 45," tegasnya.

Dalam fragmen Kusumayudha tersebut, selain menampilkan 45 buto, ada juga 4 orang yang memerankan Gatotkaca dan 4 orang memerankan Abimanyu. Fragmen ini dimaknai sebagai sebagai doa agar selama perjalanan ke Tangerang bisa terhindar dari segala bentuk halangan. Tokoh Abimanyu dan Gatotkaca tersebut mewakili kesatria yang siap melancarkan jalan Esemka dan menghalau segala penghalang.

Rudy, yang akan mengemudikan sendiri mobil Esemka hingga Tangerang, mengaku optimistis sanggup memegang kendali mobil Esemka sampai tujuan. Agar rombongan selalu dalam kondisi prima, rombongan Esemka yang dinamai Tim Rajawali akan berhenti setiap 100 km. "Karena saya bukan pengemudi profesional, jadi harus berhenti tiap 100 km," katanya. (ADE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com