Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakyat Miskin Dapat Kompensasi Kenaikan BBM

Kompas.com - 24/02/2012, 09:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga BBM bersubsidi sudah pasti akan berdampak besar bagi masyarakat. Makanya, pemerintah saat ini tengah mempertimbangkan untuk memberikan dana kompensasi atas kenaikan harga BBM bersubsidi bagi masyarakat yang terkena dampak.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, keputusan pemerintah untuk membuka opsi kenaikan harga BBM akan berdampak pada masyarakat. Oleh sebab itu, saat ini penting bagi pemerintah untuk memikirkan perlindungan sosial bagi masyarakat kecil yang terkena dampak kenaikan harga BBM.

Pasalnya, kenaikan harga BBM akan mendongkrak inflasi, sehingga daya beli masyarakat akan terpukul. Padahal, “Daya beli masyarakat itu, 70 persen (dari penghasilan) rakyat miskin itu untuk pangan. Jadi harus kami carikan kompensasi yang tepat," ujar Hatta Kamis (23/2/2012).

Ia menambahkan pemerintah akan memberikan bantuan langsung bagi kelompok masyarakat yang terkena dampak dari kenaikan harga BBM sebagai kompensasi. Pemerintah akan menentukan fokus sasaran masyarakat mana yang akan mendapatkan kompensasi ini bersama dengan DPR.

Saat ini, pemerintah tengah mempertimbangkan untuk memberikan kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi bagi 17,5 juta kepala keluarga penerima raskin atau 40 persen masyarakat dengan penghasilan terendah. "Terserah mau pilih yang mana nanti," tawar Hatta.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo bilang pemerintah akan memikirkan bentuk kompensasi atas penyesuaian harga BBM kepada masyarakat miskin. Alasannya, kenaikan harga BBM bersubsidi akan memicu lonjakan inflasi yang akan tecermin pada kenaikan harga dan kenaikan biaya transportasi.

"Kami mesti melihat pelajar-pelajar yang juga dengan latar belakang mudah kena dampak dari (kenaikan) harga. Bentuk-bentuk kompensasi lainnya, termasuk sedang dipikirkan juga untuk transportasi. Tapi semua masih dalam bentuk kajian," jelas Agus.

Agus bilang pemerintah akan menggunakan dana dari optimalisasi anggaran dan penghematan anggaran belanja pemerintah. Sayangnya, Agus belum bisa memastikan berapa besar potensi penghematan dan berapa jumlah dana kompensasi yang dibutuhkan pada tahun ini. (Herlina KD/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

    Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

    Work Smart
    Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

    Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

    Whats New
    Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

    Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

    Whats New
    Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

    Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

    Whats New
    Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

    Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

    Work Smart
    Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

    Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

    Whats New
    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

    Spend Smart
    Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

    Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

    Work Smart
    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Whats New
    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Whats New
    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Whats New
    [POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    [POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    Whats New
    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com