Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sido Muncul Kembali Operasi Katarak Gratis

Kompas.com - 26/03/2012, 21:14 WIB
Khaerul Anwar

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com- Sedikitnya 60.000 orang lebih penderita penyakit katarak di Nusa Tenggara Barat, atau sekitar 1,5 persen dari 4,4 juta jiwa penduduk provinsi yang meliputi Pulau Lombok dan Sumbawa itu. Penyebabnya antara lain sinar matahari, apalagi mengingat aktivitas warga NTB sebagai petani dan nelayan melakukan kontak langsung dengan sinar ultra violet yang berasal dari sinar matahari.

"Penderita katarak umumnya pada daerah iklim tropis, termasuk NTB, yang warganya beraktivitas sebagai petani dan nelayan, menjadikan tingginya instensitas kontak langsung dengan sinar matahari," ujar dr Wawang Orijanto, Wakil Ketua Persatuan Dokter Spesialis Mata NTB, Senin (26/3/2012), di Desa Tanjung, Lombok Utara.

Ditemui di sela-sela acara Bhakti Sosial Operasi Katarak yang disponsori PT Sido Muncul, dr Wawang mengatakan, angka penderita katarak itu berdasarkan prevalensi secara nasional, dan belum ada penelitian khusus guna mendapatkan angka pasti jumlah penderita katarak.

Penderita Katarak itu akan meningkat, apalagi warga NTB sebagian besar bermata pencaharan sebagai nelayan dan petani yang sumber penghasilanya di laut dan sawah, sehingga terbuka kemngkinan terserang katarak, karena kontak langsung dengan sinar matahari hampir berjalan sehari penuh.

Layanan gratis

Mengingat penderita katarak umumnya rakyat kecil, Sido Muncul dalam beberapa tahun belakangan menyeponsori layanan operasi secara gratis. Hal ini ditempuh operasi katarak dinilai relatif mahal Rp 4 juta-Rp 7 juta.

"Tahun 2011, 6.000 pasien yang bebas katarak. Tahun 2012 ini, targetnya 12.000 pasien," ujar Retna Widawati, Manager Coorparate Social Responsibility/CSR PT Sido Muncul, Semarang, Jawa Tengah.

Hingga Maret ini dikatakan, 2.263 orang yang sudah mendapat layanan operasi, belum termasuk 48 orang warga Kabupaten Lombok Utara yang menjalani operasi sepanjang hari Senin. Ditargetkan dalam bulan Agustus mendatang ada 6.700 pasien yang dibebaskan dari katarak.

Usai dioperasi di Rumah Sakit Tanjung, Lombok Utara, Nuriyadi (35 tahun), warga Desa Jenggala, maupun Nursid (50), warga Desa Sokong, mengaku sangat terbantu layanan gratis ini, juga berharap cepat terbebas dari gangguan penglihatannya.

"Yang penting saya bisa kerja lagi, untuk anak-istri saya," ujar Nursid yang mengaku sebagai tukang catut (menjual barang second), dan pekerjaan itu terpaksa terhenti sejak enam bulan lalu akibat katarak yang dideritanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com