Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Myanmar Akan Lepas Nilai Tukar

Kompas.com - 02/04/2012, 07:14 WIB
Orin Basuki

Penulis

MAWLAMYINE, KOMPAS.com — Pemerintah Myanmar tengah mempersiapkan kebijakan moneter baru, yakni mengubah sistem nilai tukar yang berlaku, dari nilai tukar tetap menjadi mengambang dan mengubahnya dari sistem nilai tukar berganda menjadi tunggal. Saat ini terjadi selisih yang sangat lebar antara nilai tukar yang dipatok pemerintah dan yang berlaku di pasar sehingga menyebabkan distorsi.

Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Sebastianus Sumarsono mengungkapkan hal tersebut di Mawlamyine, Myanmar, Senin (2/4/2012), seperti dilaporkan wartawan Kompas Orin Basuki.

Menurut Sumarsono, nilai tukar kyat yang berlaku nanti diperkirakan akan berada pada level 820 kyat per dollar AS. Saat ini ada dua nilai tukar yang berlaku, yakni nilai tukar kyat yang berlaku di lingkungan pemerintah, termasuk menjadi dasar penentuan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), yakni 6,3 kyat per dollar AS. Satu nilai tukar lagi adalah yang berlaku di pasar, yakni di atas 800 kyat per dollar AS.

"Tahun ini akan ada perubahan nilai tukar. Sistem nilai tukat yang lama menjadi tidak efisien," ujarnya.

Selain digunakan untuk dasar penetapan APBN, nilai tukar resmi yang dipatok pemerintah dipakai juga untuk menjadi dasar transaksi pada saat badan usaha milik negara (BUMN) mengimpor barang. Ini menjadikan APBN dan neraca keuangan BUMN selalu dibawah nilai wajar.

Kantor berita Reuters edisi 24 Januari 2012 melaporkan, nilai tukar yang berlaku di pasar itu merupakan yang paling banyak digunakan untuk bertransaksi saat ini. Pada tahun 2009, nilai tukar sempat melorot ke posisi 1.000 kyat per dollar AS ketika terjadi aliran dana sangat besar ke pertambangan. Myanmar memang dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya, antara lain batu giok, permata, kayu, dan energi.

Pantauan Kompas, saat ini masih berlaku kontrol atas lalu lintas nilai tukar di Myanmar. Setiap pendatang dari luar negeri harus melaporkan jumlah mata uang asing yang melebihi 2.000 dollar AS pada saat tiba di bandar udara. Reuters menyebutkan, Myanmar adalah satu dari 17 negara di dunia yang masih mempertahankan sistem mata uang berganda. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com