Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Pun Masih Sering Kecele Uang Palsu

Kompas.com - 04/04/2012, 22:48 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Tidak hanya masyarakat umum yang bisa tertipu wujud uang palsu. Petugas bank pun bisa dibuat kecele. Misalnya yang banyak terjadi di Bank Nusa Tenggara Timur (NTT) Cabang Kefamenanu, NTT.

Hal itu disampaikan oleh Manejer Operasional Bank NTT Cabang Kefamenanu, Irene Olin saat mengikuti kegiatan Sosialisasi yang diadakan oleh Bank Indonesia (BI) Cabang Kupang dengan tema ciri-ciri keaslian uang rupiah dan cara memperlakukan uang, yang berlangsung di Aula Hotel Livero kefamenanu, Rabu (04/04/2012).

Menurut dia, petugas teller sering tidak bisa membedakan uang palsu atau bukan karena banyak bank tidak memiliki alat pendeteksi uang palsu. Selain itu, banyaknya antrean nasabah membuat teller lengah saat melayani sehingga uang palsu pun lolos.

Olin memberi contoh kejadian sekitar seminggu yang lalu. Waktu itu nasabah yang mendatangi bank sangat padat sehingga antrenya pun cukup lama. Petugas teller yang jumlahnya terbatas terpaksa melayani nasabah dengan cepat tanpa memperhatikan uang yang disetor masuk.

"Akibatnya uang palsu dan uang mainan yang mirip uang asli juga ikut dihitung dengan uang asli masuk di dalam bank," kata Olin.

Oleh karena itu Olin mengharapkan kepada pihak BI Cabang Kupang agar memberi semacam jalan keluar, agar ke depan menurutnya, persoalan seperti ini tidak lagi terjadi.

Berkaitan dengan usulan tersebut Direktur BI Kupang Lukdir Gultom mengatakan akan menyampaikan kepada para pimpinan bank yang ada di NTT untuk mengirimkan para petugas teller-nya guna mengikuti pelatihan di BI Kupang mengenai cara mendeteksi uang palsu secara manual.

Dalam sosialisasi yang diikuti oleh TNI/Polri, PNS, Guru dan beberapa tokoh masyarakat tersebut, Gultom mengatakan peredaran uang palsu yang cukup marak akhir-akhir ini bisa dicegah dengan 5 D yaitu dilihat, diraba, diterawang, diintip, dan dikibas.

"Kalau dulu kita hanya mengenal 3D yaitu dilihat, diraba dan diterawang, tapi sekarang ada dua D tambahan lagi yakni diintip dan dikibas. Di situ akan terlihat jelas mana uang asli dan yang palsu," kata Gultom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com