Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdagangan RI-Afsel Ditingkatkan Tiga Kali

Kompas.com - 13/04/2012, 04:18 WIB

Durban, Kompas - Pemerintah Indonesia menargetkan nilai perdagangan dengan Afrika Selatan naik dari 2,1 miliar dollar AS pada tahun 2011 menjadi 6 miliar dollar AS pada tahun 2015. Peningkatan nilai perdagangan itu penting karena Afrika Selatan merupakan pintu masuk perdagangan menuju negara-negara Afrika bagian selatan.

Wartawan Kompas Subur Tjahjono melaporkan, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi memaparkan kemajuan ekonomi Indonesia dan potensi perdagangan kedua negara dalam Forum Bisnis Indonesia Afrika Selatan di Hotel Hilton, Durban, Afrika Selatan (Afsel), Kamis (12/4).

Beberapa produk yang potensial dipasarkan ke Afrika, antara lain, minyak kelapa sawit, karet, kendaraan dan suku cadangnya, teh, kopi, kakao, kertas, kulit, serta kopra. Selain itu, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, furnitur, kerajinan tangan, obat-obatan, produk kesehatan, serta makanan dan minuman.

Dalam paparannya, Bayu, antara lain, melontarkan gagasan kerja sama perdagangan lebih luas dengan skema ASEAN-Afrika Selatan. ”Kami sedang membentuk ASEAN-Latin Forum untuk kerja sama negara Asia Tenggara dengan Amerika Latin. Saya kira ASEAN-Afrika Selatan juga bisa dibentuk,” ujar Bayu.

Bayu menjelaskan, hubungan dagang Indonesia dengan Afrika Selatan harus terus ditingkatkan karena secara sosial budaya dan politik Indonesia sangat dekat.

Beberapa pertanyaan yang berkembang dalam diskusi adalah soal bagaimana mencari mitra bisnis, pembiayaan, dan soal infrastruktur.

”Kami akan segera menindaklanjuti hasil forum bisnis ini,” kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami.

Gusmardi menjelaskan, pemerintah juga akan segera membahas dengan Pemerintah Afrika Selatan agar menurunkan bea masuk yang masih tinggi, yaitu 30 persen. Padahal, bea masuk Indonesia rendah, 0-5 persen.

Pengusaha Indonesia yang hadir dalam forum bisnis, di antaranya, Ketua Komite Afrika Kamar Dagang dan Industri Indonesia Mintardjo Halim, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia Adhi S Lukman, dan Ketua Umum Gabungan Eksportir Kopi Indonesia Hutama Sugandhi.

Peserta forum bisnis, Alex Alamsyah, menyatakan, potensi perdagangan Indonesia-Afrika Selatan sangat besar, tetapi masih sedikit dimanfaatkan orang Indonesia. Alex sudah enam tahun menjadi importir rokok dan mi instan di Johannesburg dengan nilai impor 600.000-an dollar AS per tahun.

”Berbisnis di sini relatif tidak sulit kecuali mengurus visa bisnis agak lama, yaitu empat bulan dan setiap dua tahun harus memperbarui visa,” kata Alex.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com