Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembawa Imigran Gelap Ternyata WNI

Kompas.com - 22/04/2012, 10:48 WIB
Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Nakhoda kapal yang membawa rombongan imigran gelap asal Afganistan dan Sudan ternyata seorang warga negara Indonesia. Para imigran gelap itu berniat ke Australia untuk mencari suaka.

Menurut Hasan Sulthoni, salah seorang imigran asal Afganistan, untuk bisa ikut kapal yang terdampar di pesisir pantai Wonogoro, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, itu, mereka harus membayar 5.000 dollar AS (sekitar Rp 45 juta) kepada pihak kapal.

Pada Sabtu (21/4/2012), salah satu nakhoda kapal sudah diamankan dan langsung dibawa dari Malang ke Polda Jatim di Surabaya. Nakhoda itu bernama Titus, warga Nusa Tenggara Timur.

"Setelah diamankan dari kapal, seorang nakhoda langsung dibawa ke Polda Jatim untuk diminta keterangan," tutur Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Kelas I Malang Suharno, Minggu (22/4/2012).

Sementara para imigran yang ditemukan selamat masih diamankan di ruang tahanan Kantor Imigrasi Malang. "Mungkin setelah didata akan dibawa ke Rudenim yang ada di Bangil, Pasuruan," katanya.

Dari 68 imigran yang ada di Kantor Imigrasi Malang, baik dari Afganistan maupun Sudan, 29 orang di antaranya tidak memiliki kelengkapan surat ataupun identitas diri.

"Hal itu yang membuat kami mengalami kesulitan mendatanya. Selain itu, hanya ada beberapa imigran yang bisa berbahasa Inggris. Kami mendapat kesulitan mendapatkan penerjemah," aku Suharno.

Hingga saat ini tercatat 14 imigran yang belum ditemukan. Aparat Polres Malang dan polisi air masih mencari keberadaan mereka. Pencarian dilakukan di laut ataupun di hutan karena ada dugaan imigran-imigran itu lari ke hutan tak jauh dari Pantai Wonogoro dan Sendangbiru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com