Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Atasi Kemacetan dari Diri Sendiri

Kompas.com - 25/04/2012, 03:49 WIB

Perilaku berubah

Buruknya sistem transportasi ini membuat masyarakat tetap memilih memakai kendaraan pribadi sehingga membuat ruang jalan semakin menyempit. Dampaknya, waktu tempuh dan biaya perjalanan semakin meningkat dan berpotensi melahirkan perilaku tidak tertib para pengguna jalan.

Hasil penilaian responden mengungkap, penyebab utama bertambahnya angka kecelakaan di jalanan Jakarta karena faktor perilaku pengendara. Hal itu disampaikan 81,3 persen responden. Hanya 8,7 persen yang menyebutkan kecelakaan disebabkan oleh kondisi jalan yang buruk, kondisi kendaraan yang tidak laik 7,6 persen, atau karena ketidakjelasan ramburambu atau marka jalan (1,6 persen).

Perilaku tidak tertib di jalan raya juga diakui dilakukan oleh responden. Perilaku itu, seperti menerobos lampu merah dan pelintasan kereta api, menggunakan jalur bus transjakarta, ataupun parkir di pinggir jalan.

Memperbaiki perilaku pengguna jalan dan meningkatkan kesadaran warga menggunakan moda transportasi umum merupakan satu bagian mengurai kemacetan di Jakarta. Bagian ini berada di bagian hilir dari seluruh persoalan lalu lintas. Yang tidak kalah penting untuk diselesaikan adalah persoalan transportasi di bagian hulu.

Persoalan itu meliputi penataan ruang yang selama ini tidak konsisten, sistem transportasi publik yang tidak terintegrasi antara pusat dan penyangga, serta sarana dan prasarana yang tidak memadai. Persoalan perilaku berlalu lintas menjadi ujung dari persoalan transportasi yang berada di bagian hulu.

Kesadaran masyarakat yang mulai tumbuh untuk mau beralih harus disambut dengan pembenahan di bagian hulu. Pembenahan yang dilakukan terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai menuntut konsekuensi yang harus dibayar oleh warga.

Responden mengaku bersedia membayar tarif lebih besar jika kualitas pelayanan angkutan umum dibenahi. Hal itu disampaikan oleh 79,7 persen responden yang disurvei. Faktor keamanan dan kenyamanan menjadi prioritas yang harus diperhatikan dalam suatu standar pelayanan minimum sektor angkutan umum.

Secara keseluruhan, sebanyak 39,1 persen responden menganggap moda transportasi darat paling aman di Jakarta saat ini adalah bus transjakarta. Sebanyak 50,9 persen responden menganggap angkutan umum lainnya harus dibenahi. Prioritas pembenahan pada bus umum, seperti kopaja, metromini, atau sejenisnya.

Harapan dan minat masyarakat sangat tinggi terhadap transportasi umum yang aman, nyaman, serta terjangkau, baik tarif maupun sebarannya. Jika kualitas dan kuantitas transportasi umum secara bertahap terbukti mampu melayani secara manusiawi, masyarakat Jakarta dan sekitarnya secara sadar akan beralih.(SLAMET JP/ LITBANG KOMPAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com