Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Kuno, Ini Gebrakan PT Pos Indonesia

Kompas.com - 02/05/2012, 10:51 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Pos Indonesia akan melakukan gebrakan bisnis besar-besaran mulai tahun depan. Hal itu dilakukan untuk menghindari kesan kuno dan menyesuaikan dengan perkembangan bisnis pos di dunia.

Direktur Utama PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana menjelaskan, bisnis inti perseroan memang harus diubah untuk menyesuaikan dengan perkembangan dunia. Selama ini, perusahaan pos dunia juga melakukan diversifikasi agar tetap untung. "Memang bisnis intinya adalah jasa pengiriman, tapi kita akan memperluas ke beberapa lini bisnis lain," kata Mardjana selepas acara BUMN Marketeers Club di Kantor Pos Indonesia Lapangan Banteng Jakarta, Rabu (2/5/2012).

Berikut adalah rencana gebrakan bisnis yang akan dilakukan oleh PT Pos Indonesia mulai tahun ini dan tahun depan:
1. Kerja sama jasa pengiriman dengan UPS
PT Pos Indonesia bekerja sama dengan jasa pengiriman asing UPS, khususnya untuk barang ekspor (bisa berbentuk barang atau surat) di enam negara.

2. Menggarap pasar logistik (pengiriman barang)
Selama ini pasar logistik hanya digarap sekitar 0,01 persen, padahal potensinya sekitar Rp 100 triliun. PT Pos Indonesia ingin menggarap sekitar 10 persen dari pasar itu. Tahun ini, perseroan menginvestasikan sekitar Rp 50 miliar untuk PT Pos Logistik (perusahaan khusus yang baru dibentuk untuk menangani pasar logistik). Tahun depan juga akan menambah investasi dengan jumlah yang sama.

3. Diversifikasi lahan untuk usaha
Lahan PT Pos Indonesia di pusat dan daerah begitu luas sehingga akan dimanfaatkan untuk pembangunan perusahaan jasa keuangan (semacam bank kecil), pos mart (toko yang menjual barang konsumsi), hingga hotel. Sehingga di kantor cabang PT Pos Indonesia akan ada bangunan diversifikasi usaha tersebut. Perseroan memiliki sekitar 2.200 titik kantor, tetapi baru 200 titik kantor pos yang sudah siap didiversifikasi. Khusus di Bandung, perseroan sudah membangun dua hotel dengan investasi Rp 75 miliar.

4. Kerja sama dengan Hotel Amaris
Kerja sama berupa pembangunan cabang PT Pos Indonesia di cabang Hotel Amaris seluruh Indonesia. Saat ini baru ada 100 titik hotel yang akan dikerjasamakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com