Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Siap Pasok Listrik untuk "Smelter"

Kompas.com - 10/05/2012, 17:32 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) siap memasok tenaga listrik untuk industri pengolahan dan pemurnian (smelter) di Indonesia.

Untuk itu, pengusaha diarahkan agar membangun smelter di daerah, dengan sistem kelistrikan yang kuat atau masih memiliki kelebihan daya.  

Menurut Direktur Utama PT PLN, Nur Pamudji, Kamis (10/5/2012), di Jakarta, sejauh ini pihaknya sudah menandatangani nota kesepahaman dengan dua pengusaha yang hendak membangun smelter. Rencananya, dua pabrik smelter akan dibangun di Tuban, Jawa Timur, dan di Sulawesi Selatan.  

"Sekarang sedang mengantre banyak permohonan dari pengusaha-pengusaha untuk membuat prinsip kontrak. Dalam waktu dekat, ada tiga perusahaan lagi yang sedang diproses untuk membuat nota kesepahaman terkait pasokan listrik untuk PLN," kata Nur.

Menurut dia, jika pengusaha hendak membangun smelter, PLN mengarahkan agar pabrik pengolahan dan pemurnian itu dibangun di wilayah Jawa Timur dan Sulawesi. Kedua daerah itu memiliki sistem kelistrikan yang kuat, sehingga kapasitas terpasang pembangkit listrik di daerah itu bisa memenuhi kebutuhan listrik untuk smelter.  

Nur Pamudji mengambil contoh, smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) yang sudah beroperasi di Kolaka, Sulawesi Tenggara, membutuhkan listrik hingga mencapai 140 megawatt. Selama ini tenaga listrik untuk smelter tersebut disediakan sendiri oleh Antam.

Pabrik aluminium di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, juga mendapat pasokan listrik dari Inalum.  

Terkait tarif listrik untuk smelter, Nur Pamudji menjelaskan, PLN menetapkan besaran tarifnya sama dengan tarif untuk industri yakni berkisar RP 800 per kWh. Hal ini diikuti dengan layanan khusus atau premium bagi pelanggan industri smelter. "Ada sistem kompensasi jika terjadi gangguan pasokan listrik untuk smelter," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com