Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Tidak Percayai Hasil Seleksi Pansel OJK?

Kompas.com - 14/05/2012, 06:48 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis mengatakan, Komisi XI DPR akan terlebih dahulu mengadakan rapat internal sebelum melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap 14 calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau DK OJK.

Salah satu agenda rapat adalah memutuskan apakah komisi tersebut perlu mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan sejumlah pihak, termasuk panitia seleksi calon anggota sebelum uji dilakukan.

"Mungkin barangkali dua minggu kami mengadakan RDP dengan panitia seleksi (pansel), baru kami memutuskan apakah kami meneruskan dengan seleksi fit and proper itu," kata Harry ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (13/5/2012).

Ia menjelaskan, Komisi XI baru akan mengadakan rapat internal setelah mendapatkan surat dari Badan Musyawarah (Bamus) DPR. Komisi XI berharap Bamus akan mengadakan rapat pada hari Rabu (16/5/2012).

Setelah itu, Komisi XI akan melangsungkan rapat internal pada minggu depan. "Jadi Senin (21/5/2012) depannya diagendakan rapat internal," tutur dia.

Dalam rapat internal, sebanyak 52 anggota Komisi XI akan membahas mengenai apakah perlu diadakan RDP dengan sejumlah pihak terkait seleksi calon anggota DK OJK.

Misalnya saja, kata dia, DPR akan memanggil asosiasi perbankan, pasar modal, LSM, konsumen, hingga akhirnya pansel DK OJK. "Itu (RDP) tergantung di internal," ujar Harry.

Diadakannya RDP, menurut dia, untuk mencari tahu kebenaran dari tuduhan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang belakangan ini dilontarkan sejumlah pihak.

Pansel disebut hanya mengandalkan orang-orang dari Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, ataupun orang-orang Bank Mandiri dalam seleksi calon anggota DK OJK.

Oleh sebab itu, sambung Harry, DPR mungkin akan melibatkan  Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan lembaga intelijen untuk membuktikan tuduhan tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

    Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

    Earn Smart
    Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

    Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

    Whats New
    SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

    SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

    Whats New
    PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

    PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

    Work Smart
    Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

    Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

    Whats New
    Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

    Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

    Whats New
    Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

    Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

    Whats New
    478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

    478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

    Whats New
    Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

    Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

    Earn Smart
    Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

    Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

    Earn Smart
    Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

    Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

    Whats New
    Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

    Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

    Earn Smart
    Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

    Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

    Whats New
    Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

    Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

    Whats New
    Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

    Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com