Bogor, Kompas -
Komandan Korem 061/Suryakancana Kolonel (Inf) AM Putranto di pos pencarian di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/5), mengatakan, Badan SAR Nasional memutuskan pencarian terhadap korban dihentikan. Namun, tim kecil akan dibentuk untuk membantu pencarian perekam data penerbangan (flight data recorder/FDR).
”Kami akan berkoordinasi dengan kepolisian resor, sektor, dan Pemerintah Kabupaten Bogor
Hingga Jumat sore, 45 personel gabungan TNI dan relawan masih berada di Gunung Salak. Mereka membantu tim SAR Rusia mencari FDR. Tim kecil beranggota enam personel dari Komando Pasukan Khusus yang dipimpin Letnan Satu (Inf) M Taufik Akbar bertugas mendampingi 10 orang dari Rusia yang kembali ke Gunung Salak Jumat pagi.
”Sesuai permintaan mereka (tim SAR Rusia), kami akan mendampingi mereka selama tiga hari hingga Minggu. Belum ada koordinasi lagi apakah mereka juga akan mengangkat puing-puing pesawat,” ujarnya.
Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyatakan, Jumat malam, Presiden menerima laporan dari Ketua Basarnas Marsekal Madya Daryatmo tentang hasil penyisiran di radius 1 kilometer dan di kedalaman jurang yang menjadi lokasi jatuhnya puing pesawat. Disebutkan, dari pencarian mulai hari ketujuh hingga Jumat tak ditemukan tanda-tanda bagian tubuh korban sehingga proses evakuasi secara resmi dihentikan.
Keluarga Aditya Sukardi, juru kamera Trans TV, penumpang pesawat Sukhoi yang naas, berharap tim Disaster Victim Identification (DVI) segera menyerahkan jasad Aditya kepada keluarga di Malang. Keluarga berharap bisa segera memakamkan jenazah Aditya dan melanjutkan kehidupan. Suasana rumah Aditya di Malang masih dalam keadaan berkabung.