Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perumnas Siap Terima Kembali Perannya

Kompas.com - 22/05/2012, 18:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam setiap kesempatan, Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz selalu menyebut Perum Perumnas sebagai pelaku kebijakan perumahan, baik itu rumah murah Rp 25 juta, rumah sejahtera tapak Rp 70 juta, serta rumah sejahtera susun Rp 144 juta. Lalu, bagaimana dengan kesiapan Perumnas sendiri?

Ditemui di kantornya, di Jakarta, Selasa (22/5/2012), Direktur Utama Perum Perumnas, Himawan Arief, menyambut baik apabila peran Perumnas dikembalikan seperti semula, yakni sebagai penyedia utama perumahan bagi masyarakat.

"Semangat Pak Menteri bagus, ingin mendorong Perumnas sebagai pelaku utama. Posisinya sebagai BUMN jelas, seperti halnya KAI, PLN, dan Bulog," kata Himawan.

Himawan mengatakan, selama lima tahun terakhir Perumnas telah memperbaiki kinerjanya. Dari sisi pendapatan, BUMN ini mencatatkan pendapatan mencapai Rp 1,02 triliun pada 2011.

"Sekitar tahun 1990-an saja kami berhasil menyuplai 48.000 unit rumah, padahal teknologi pracetak belum digunakan. Artinya, kami siap menyuplai secara nasional," ujarnya.

Namun, lanjut Himawan, penugasan Menpera ke Perumnas akan didukung apabila dalam pelaksanaannya sesuai mekanisme normal, tanah tersedia, serta kondisi spesifikasi bangunan tepat.

"Sehingga bisa dijual seperti harga yang diminta Kemenpera. Bila dipatok harga tertentu, maka harus menyediakan Public Service Obligation (PSO) atau dana pelayanan publik," kata Himawan.

Dana PSO, kata Himawan, sudah biasa disiapkan oleh Kementerian untuk BUMN yang melakukan pelayanan publik, seperti pada Pelni, KAI, atau PLN. Perumnas sendiri telah mengajukan dana PSO ke Kemenpera pada 2011 sebesar Rp 1 triliun, kemudian disetujui menjadi Rp 400 miliar.

Sayangnya, dana tersebut tidak pernah terealisasi. Tahun ini, Perumnas kembali mengajukan dana PSO sebesar Rp 1, 25 triliun, tetapi tidak mendapatkan tanggapan dari Kemenpera.

"Kami adalah BUMN yang tidak boleh mengerjakan proyek tidak visible. Karena selain sebagai agent of development, kami juga tumbuh dari profit," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com