Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air Sediakan Penyewaan Jet Pribadi

Kompas.com - 27/05/2012, 19:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai meningkatnya tren pemakaian pesawat pribadi oleh masyarakat segmen menengah ke atas menarik minat maskapai penerbangan PT Lion Mentari Airlines, yang mengoperasikan armada Lion Air, untuk membuka layanan penyewaan jet-jet pribadi di tahun ini.

Pihak Lion Air memastikan layanan jet pribadi dengan logo "Bizjet" mulai beroperasi pada Juni 2012.

Menurut Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, investasi yang disiapkan mencapai 70 juta dollar AS untuk membeli empat pesawat jenis Hawker 900 XP dengan kapasitas 9 kursi. Kesepakatan pembelian sudah terjadi Februari lalu antara pihak Lion Air dengan Hawker Beechcraft Corporation asal Amerika Serikat (AS).

"Mulai bulan depan kami mulai beroperasi," ujarnya akhir pekan lalu.

Perseroan telah mendatangkan dua unit tahun ini, sisanya akan didatangkan tahun depan dan setelah diadakan evaluasi terlebih dahulu dengan kedatangan dua unit awal. Edward bilang, jet pribadi menjadi pilihan para eksekutif, karena kemudahan dan kepraktisannya sehingga perjalanan bisnis menjadi lancar.

"Mereka tidak akan menghadapi kendala, seperti delay dan kendala reservasi atau check in yang masih sering terjadi pada penerbangan pesawat komersial berjadwal," tegas Edward. Biaya juga relatif terjangkau bagi kalangan bisnis.

Meski Edward belum mau menyebutkan berapa tarif penyewaan, saat ini untuk tarif penyewaan jet pribadi di Indonesia sekitar 5.000 hingga 6.000 dollar AS per jam.

Sedangkan gambaran biaya operasional tiap jam untuk pesawat Cessna Citation CJ 4, dengan kapasitas 7 penumpang adalah sekitar 1.400 dollar AS. Untuk jenis Hawker baru pertama kali beroperasi sebagai jet pribadi di Indonesia.

Incar Indonesia timur

Perusahaan bakal mengincar pangsa pasar dari para pebisnis tambang yang sering bepergian ke wilayah Indonesia Timur. "Perkembangan industri mineral tambang sangat cepat, ini peluang bisnis," tambah Edward.

Ia juga mengaku sudah menjalin kesepakatan dengan beberapa perusahaan tambang domestik, namun tetap belum bersedia mengungkapkan rincian nama perusahaannya. "Masih tahap finalisasi, belum bisa diungkapkan," ujar Edo.

Pemain lain dalam bisnis pesawat carteran adalah PT ASI Pudjiastuti Aviation pemilik Susi Air. Menurut Susi Pudjiastuti, Presdir Susi Air, bisnis penyewaan pribadi memang menjanjikan. "Peminatnya terus meningkat sedangkan pemain minim," ujarnya.

Rute yang paling banyak dipesan adalah rute Indonesia timur. "Kebutuhannya mulai dari bisnis hingga pembuatan dokumentasi," ujar Susi.

Saat ini Susi Air mengoperasikan 40 unit pesawat carteran dan penerbangan tidak berjadwal yang terdiri dari tipe Cessna C208B Grand Caravan dan Piaggio P180 Avanti. Sedangkan 7 unit Pilatus PC-6 Porter dievaluasi terlebih dahulu.

Tahun ini pihaknya akan menambah 16 armada. Armada yang akan didatangkan tipe Cessna C208B Grand Caravan, Piaggio P180 Avanti, dan Pilatus PC-6 Porter dengan kapasitas penumpangnya sekitar 12 orang. Total investasinya sekitar 120-130 juta dollar AS.(Kontan/Ragil Nugroho)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com