Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persaingan Bisnis Pesawat Jet Pribadi Kian Panas

Kompas.com - 01/06/2012, 01:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bisnis jasa transportasi seperti pesawat jet pribadi di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, berkembang sangat pesat. Perusahaan seperti Embraer, Bombardier, dan Hawker Beechcraft semakin sengit bersaing dan gencar mengincar pasar Asia.

Pasar raksasa China dan India memang penting, tetapi mereka pun kian tertarik terhadap pertumbuhan ekonomi pesat di Asia Tenggara. Akhir 2011, Embraer menjual Lineage 1000 pertamanya di Indonesia.

Pesawat jet kecil masih menjadi pilihan yang layak dipertimbangkan untuk Indonesia, dengan rangkaian pulau yang tersebar luas dan jaringan maskapai penerbangan yang belum menyeluruh. Menurut riset Hawker Beechcraft yang dikutip dari situs Hawker, ada 48 pesawat jet bisnis yang terjual di Indonesia antara 2006 dan 2010.

Dalam periode lima tahun sebelumnya, hanya ada 13 pesawat yang terjual. Dengan demikian, total kenaikan menjadi 270 persen. Perusahaan itu juga telah menjual dua pesawat jet Hawker 900XP ke maskapai Lion Air.

Mereka bekerja sama untuk menyediakan jet pribadi bagi kaum jetset Indonesia. Hawker Beechcraft mengatakan, industri ini sebetulnya jauh lebih sehat di Asia dibanding di AS, yang memiliki infrastruktur bandara dan perawatan pesawat lebih baik.

Menurut mereka, salah satu cara menganalisis pasar ini adalah dengan mengukur berapa banyak konsumen yang ingin menjual kembali pesawat mereka. Jika semakin banyak, maka hal itu bisa menjadi pertanda bahwa mereka sudah tak sanggup lagi menanggung biayanya. Data Hawker Beechcraft mengungkap 7 persen pesawat jet bisnis sedang ditawarkan untuk dijual, sedangkan di AS angkanya 12 persen, dan di Eropa 16 persen. (Ragil Nugroho/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com