Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudi: Indonesia Butuh Kilang Minyak Baru

Kompas.com - 13/06/2012, 11:49 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Rudi Rubiandini, yang akan dilantik menjadi wakil menteri pada Kamis (14/5/2012) esok, mengatakan, Indonesia membutuhkan tambahan kilang minyak untuk meningkatkan produksi minyak.

Rudi, yang saat ini menjabat sebagai Deputi Pengendalian Operasi BP Migas, mengatakan, kapasitas kilang Indonesia terbatas. "Kalau ada kilang yang rusak, maka sebagian minyak yang kita produksikan tidak akan bisa diolah di dalam negeri," kata Rudi kepada para wartawan, Rabu (13/6/2012).

Selain itu, menurut Rudi, infrastruktur pipa untuk menyalurkan gas dari sisi hulu ke sisi hilir juga masih sangat terbatas. Padahal keberadaan pipa dibutuhkan untuk menyukseskan program konversi BBM ke BBG.

Pipa dibutuhkan untuk menyambungkan sumber gas di satu daerah ke konsumen di daerah lain, utamanya di Pulau Sumatra dan Jawa sehingga membutuhkan jaringan pipa yang tersambung menyeluruh. Pipa juga dibutuhkan untuk menghubungkan satu pulau ke pulau lain.

Rudi juga menekankan pentingnya diversifikasi energi. Terlebih, jumlah cadangan minyak Indonesia hanya mencapai 0,3 persen cadangan minyak dunia. Sementara cadangan gas Indonesia hanya 1,7 persen cadangan dunia.

Rudi mengatakan pentingnya meningkatkan peran sumber panas bumi. Sekitar 50 persen sumber panas bumi dunia berada di Indonesia. "Kita juga tidak boleh menutup kemungkinan penggunaan energi nuklir," kata Rudi.

Menurut Rudi, pengelolaan energi mineral masih dapat ditingkatkan untuk mendongkrak penerimaan devisa negara yang lebih tinggi. Salah satu caranya adalah dengan ekstraksi bijih yg berkualitas tinggi yang dikirim ke pasar. "Tahap berikutnya adalah membangun infrastruktur pengolahan biji sehingga menghasilkan bahan setengah jadi. Ini dapat meningkatkan devisa negara. Ini jangka panjang," kata Rudi.

Cara lainnya adalah penertiban dalam hal pengukuran, penghitungan, pajak, lingkungan, dan tanggung jawab sosial perusahaan yang berkaitan dengan mineral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com