Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moody's Ikut Tekan Rupiah

Kompas.com - 22/06/2012, 10:00 WIB
Anastasia Joice

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah lembaga pemeringkat Moody's menurunkan peringkat dari 15 bank global membuat para investor menjauhkan diri dari aset berisiko. Hal ini juga akan berpeluang menekan gerakan rupiah. Isyarat intervensi Bank Indonesia ke pasar pun  kembali mewarnai demi mengawal kurs rupiah di tengah masih tingginya permintaan dollar AS di pasar.

Demikian analisis dari BNI unit Treasury di Jakarta, Jumat (22/6/2012).  Ancaman pergerakan rupiah menembus level psikologis 9.500-an pun mengemuka di tengah antisipasi pasar jelang akhir pekan dengan memegang dollar AS. Sedangkan, bursa domestik diestimasi melanjutkan koreksinya di tengah sinyal perlambatan ekonomi terimbas rilis data manufaktur China.

Apalagi indeks bursa saham global  dan  regional pun terindikasi mengalami kondisi yang serupa dengan Indeks Harga Saham Gabungan. Pada perdagangan  Kamis (21/6/2012) rupiah ditutup menguat tipis di level Rp  9.430 per dollar AS dibandingkan dengan  level pembukaan di Rp 9.440 per dollar AS  setelah bergerak di kisaran Rp 9.425 - Rp 9.475 per dollar AS. Anjloknya data indeks PMI manufaktur  China Bulan Juni menjadi 48,1 dari  48,4) semakin mengentalkan lambannya pertumbuhan ekonomi global hingga sempat menggiring dollar AS  mencapai level lemah Rp  9.475.

Meski, langkanya aliran dana asing yang masuk ke perekonomian domestik ditengarai mendorong Bank Indonesia  melakukan penjualan dollar AS  hingga disinyalir membuat rupiah bertahan di level Rp 9.400-an. Moody's menurunkan peringkat 15 bank besar dunia yaitu: 1.       Credit Suisse 2.       Bank of America 3.       Barclays 4.       Citigroup 5.       Goldman Sachs 6.       HSBC 7.       JP Morgan 8.       Morgan Stanley 9.       Royal Banks of Scotland 10.   BNP Paribas 11.   Credit Agricole 12.   Royal Bank of Canada 13.   UBS 14.   Societe Generale 15.   Deutsche Bank

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendiri Jadi Tersangka Dugaan Korupsi PT Timah, Sriwijaya Air Buka Suara

Pendiri Jadi Tersangka Dugaan Korupsi PT Timah, Sriwijaya Air Buka Suara

Whats New
Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Whats New
Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Whats New
Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Whats New
Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Whats New
Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Whats New
Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Whats New
Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Whats New
Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com