Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Kapal Ikan untuk Tapanuli Tengah

Kompas.com - 06/07/2012, 09:36 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

SIBOLGA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyerahkan bantuan tiga unit kapal ikan berbobot mati 30 ton (GT) senilai total Rp 4,5 miliar untuk Kabupaten Tapanuli Tengah.

Kegiatan perikanan laut di wilayah ini diyakini meningkatkan pemanfaatan potensi lestari ikan laut. Penyerahan bantuan dilakukan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Heryanto Marwoto, dalam kunjungan kerja ke Pelabuhan Perikanan Sibolga, Kecamatan Sarudik, Tapanuli Tengah, Jumat (6/7/2012).

Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah, kontribusi sub sektor perikanan menempati urutan ketiga setelah sub sektor tanaman perkebunan terhadap pembentukan nilai PDRB sektor pertanian, yaitu sebesar 19,13 persen pada tahun 2010. Tahun 2011, kontribusi perikanan 294.715 ton, terdiri dari perikanan tangkap 41.000 ton dan perikanan budidaya 253.715 ton.

KKP juga mengucurkan dana sebesar Rp 69.4 miliar yang bersumber dari pinjaman Bank Dunia (IDB) untuk mengembangkan dan meningkatkan pelayanan Pelabuhan Perikanan Sibolga. Dikatakan Cicip, pengembangan pelabuhan merupakan salah satu bagian inti dari program Industrialisasi Kelautan dan Perikanan yang diamanatkan oleh Peraturan Menteri (Permen) Kelautan dan Perikanan No. 08 Tahun 2012 tentang Kepelabuhanan Perikanan.

Pelabuhan perikanan bisa dipandang sebagai pencerminan wajah KKP karena merupakan tempat perwujudan pelayanan fungsi, yakni operasional kapal perikanan, pendataan hasil tangkapan, pembinaan mutu dan pengolahan hasil, pemasaran, penyuluhan, pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan, karantina ikan, kesyahbandaran, publikasi riset, pemantauan wilayah pesisir dan wisata bahari, dan pengendalian lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto 'Alternatif' Juga Kian Menguat

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto "Alternatif" Juga Kian Menguat

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Whats New
Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Whats New
Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Whats New
Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Whats New
Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Whats New
Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Whats New
Lowongan Kerja KAI Services untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja KAI Services untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

Work Smart
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi: Keberagaman di Sampoerna Itu Mutlak, karenanya Perusahaan Bisa Bertahan 111 Tahun

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi: Keberagaman di Sampoerna Itu Mutlak, karenanya Perusahaan Bisa Bertahan 111 Tahun

Whats New
Apa Itu Negara Dunia Ketiga dan Kenapa Berkonotasi Negatif?

Apa Itu Negara Dunia Ketiga dan Kenapa Berkonotasi Negatif?

Whats New
Obligasi Alternatif Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan

Obligasi Alternatif Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Rabu 22 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Rabu 22 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 22 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 22 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com