Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta: Wajar, Realisasi Subsidi BBM Besar

Kompas.com - 09/07/2012, 12:37 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menilai, realisasi subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang cukup besar sepanjang semester I 2012 adalah hal yang wajar. Menurutnya, APBN masih cukup kuat untuk menanggung subsidi tersebut.

"Ini APBN kita ada missmatch. Besaran subsidi yang ditetapkan di APBN-P 2012 itu tidak sesuai dengan asumsi karena asumsi harga BBM naik mencapai Rp 6.000. Itu sebabnya subsidi menjadi kecil," kata Hatta, di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Senin (9/7/2012).

Besaran subsidi yang tercantum dalam APBN-P 2012 didasarkan pada adanya kenaikan harga BBM menjadi Rp 6.000 per liter. Padahal, harga BBM tidak jadi naik, atau tetap Rp 4.500 per liter. Dengan demikian, realisasi subsidi pun melonjak.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan pekan lalu, realisasi subsidi BBM pada semester I-2012 sebesar Rp 88,9 triliun. Realisasi ini sudah mencapai 64,7 persen dari pagu APBN-P 2012 sebesar Rp 137,4 triliun. Bahkan, pemerintah memproyeksikan realisasi belanja subsidi BBM pada 2012 mencapai Rp 216,8 triliun atau 157,8 persen dari pagu APBN-P 2012. 

Ia kembali menegaskan, subsidi BBM yang besar tersebut adalah hal yang wajar dan sudah diperkirakan oleh pemerintah.

"Nah, sekarang dia meningkat dari awal. Sekarang kuat enggak APBN kita? Ya kuat. Dari awal sudah kita prediksikan," ujarnya.

Hatta menyatakan keyakinannya didasarkan pada tersedianya dana untuk program sosial sekitar Rp 30 triliun. Lalu, realisasi harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang di bawah asumsi dalam APBN-P sebesar 105 dollar AS per barel.

"Memang ada trade rupiah sedikit melemah. Saya kira tidak ada masalah dengan APBN kita. Cuma sayang duit sekitar Rp 100 triliun. Itu untuk dibangun Jembatan Selat Sunda sudah jadi," kata Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com