Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Perlu Tambahan 500.000 Ha Lahan Kedelai

Kompas.com - 24/07/2012, 13:35 WIB
Dimasyq Ozal

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian RI Suswono mengatakan, kendala terbesar petani kedelai Indonesia meningkatkan produksinya, yakni terbatasnya ketersediaan lahan pertanian. Maka dari itu, perlu adanya tambahan lahan kedelai guna menjaga persediaan bahan utama pembuat tempe dan tahu tersebut.

"Untuk meningkatkan produksi memang saat ini kita perlu menambah lahan minimal 500.000 hektar karena dilema produksi kedelai dan jagung akibat produksinya memerlukan lahan dan waktu yang sama," ujar Suswono saat ditemui di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa ( 22/7/2012 ).

Ia mengatakan, pihaknya tengah menjalin komunikasi dengan beberapa pihak guna menyediakan lahan pertanian bagi petani kedelai, seperti Perhutani dan Badan Pertanahan Nasional (BPN). "Kami berharap adanya inventarisasi lahan-lahan terlantar yang sekarang sudah ada," tuturnya.

Beberapa waktu lalu, lanjut Suswono, pihaknya juga telah bertemu dengan BPN. Pertemuan tersebut untuk meredistribusi lahan-lahan terlantar tersebut. "Setidak-tidaknya kalaupun memang pemiliknya tidak bisa melepaskan sepenuhnya, ya mungkin bisa dengan pola inti plasma," terangya.

Dalam satu bulan ini, ia juga menargetkan hasil pertemuan dengan BPN. Ini untuk mengkaji hingga nantinya dapat diketahui lahan terlantar mana saja yang bisa langsung distribusikan ke para petani.

"Kalau itu bisa dilakukan cepat itu tentu akan lebih baik, karena ini musim kemarau, jadi cocok untuk menanam kedelai. Untuk perluasan penanaman tentu ditentukan dengan ketersediaan lahan," ungkapnya.

Sementara itu, dirinya juga melihat adanya potensi lahan seluas 200.000 hektar lahan milik Perhutani yang mungkinkan untuk dilakukan teknik pertanian tumpang sari. "Kami bekerjasama dangan Perhutani agar bisa melakukan tumpang sari dengan pohon-pohon jati. Ini bisa dilakukan di beberapa tempat, potensinya cukup besar ada 200.000 -an itu dimungkinkan untuk kita akses," ungkap Menteri lulusan Institut Pertanian Bogor ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

    Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

    Whats New
    OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

    OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

    Whats New
    Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

    Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

    Whats New
    Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

    Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

    Whats New
    Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

    Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

    Whats New
    Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

    Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

    Whats New
    Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

    Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

    Whats New
    Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

    Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

    Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

    Whats New
    Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

    Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

    Spend Smart
    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

    Spend Smart
    Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

    Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

    Whats New
    OJK Cermati Aksi Jual Saham oleh Asing di BEI

    OJK Cermati Aksi Jual Saham oleh Asing di BEI

    Whats New
    Sekjen ASEAN Ucapkan Selamat atas Capaian Proses Aksesi Indonesia ke OECD

    Sekjen ASEAN Ucapkan Selamat atas Capaian Proses Aksesi Indonesia ke OECD

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com